Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dumai Pun Mulai Dilanda Asap

Kompas.com - 10/02/2011, 12:50 WIB

DUMAI, KOMPAS.com - Sebagian besar wilayah di Kota Dumai, Riau, saat ini mulai diselimuti kabut asap tipis yang diduga berasal dari kebakaran hutan dan lahan.

Seorang warga Dumai, Indra (27) di Dumai, Kamis (10/2/2011) mengatakan, kabut asap tipis tersebut mulai bermunculan sejak Rabu tengah malam (9/2/2011) dan bertahan hingga Kamis pagi.

"Kondisinya saat ini memang terlihat tipis namun tetap kami mengharapkan agar pemerintah memberikan penanggulangan dini sebelum kabut asap semakin tebal," pintanya.

Sementara itu, Devi (26), warga Dumai yang tinggal di Jalan Kelakap Tujuh mengaku kuatir dengan kondisi tersebut dan berharap pemerintah segera membagikan masker kepada sejumlah kalangan masyarakat untuk mengantisipasi ISPA (infeksi saluran pernafasan akun).

"Kalau sudah ada asap pasti identik dengan gangguan ISPA pada warga. Untuk itu kami berharap pemerintah segera membagi-bagikan masker seperti biasanya," paparnya.

Pantauan di lapangan, kabut asap tipis menyelimuti sebahagian besar Kota Dumai terutama pada jalan-jalan perkotaan. Sebelumnya, petugas Analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Riau, Marzuki, menyatakan saat ini di Sumatera mulai bermunculan titik api dengan deteksi sementara berjumlah 80 titik panas atau "hotspot".

Untuk di Riau, sedikitnya terdapat 39 titik panas di mana Dumai kebagian dua titik. Marzuki menjelaskan, sejumlah titik api tersebut terpantau oleh Satelit NOAA 18 sejak Selasa (8/2/2011) dan diperkirakan akan bertambah mengingat suhu udara kian panas hingga 32 derajat celcius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Work Smart
Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

Whats New
Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Whats New
Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Whats New
IHSG Diperkirakan Sentuh 'All Time High' Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Sentuh "All Time High" Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Whats New
Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan 'Skincare', Ada 'Cashback' 100 Persen

Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan "Skincare", Ada "Cashback" 100 Persen

Spend Smart
[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Whats New
Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com