Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Naik, Indonesia Waspada

Kompas.com - 03/03/2011, 13:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga minyak mentah dunia yang terus meningkat di atas 100 dollar AS per barrel membuat Indonesia perlu mewaspadai penurunan produksi minyak mentahnya. Hal ini perlu karena penurunan produksi minyak mentah siap jual atau lifting akan membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk memperoleh penerimaan maksimal dari ekspor minyak.

”Ini lampu kuning buat kita, dalam arti bukan harus khawatir, tetapi dalam arti tetap kita harus mewaspadai lifting. Ada potensi lifting tidak tercapai. Kenaikan harga minyak juga mengakibatkan subsidi membengkak,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis (3/3/2011).

Seperti diberitakan Reuters, harga minyak di pasar Amerika Serikat pada Rabu (2 Maret 2011) menapak di posisi 102,23 dollar AS per barrel. Ini adalah kenaikan harga minyak di atas 100 dollar AS per barrel sejak September 2008.

Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran akan terhentinya pasokan minyak dari Libya yang sedang dilanda perang saudara. Kenaikan harga minyak itu mendorong kenaikan harga bensin di Amerika Serikat sekitar 20 persen.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo memperkirakan target lifting tahun 2011, yakni 970.000 barrel per hari, sulit dicapai, bahkan kalau untuk mencapai 950.000 barrel per hari pun akan sulit. Beberapa masalahnya adalah adanya asas cabotage dan produksi Blok Cepu yang tidak maksimal.

Menurut Hatta, keyakinan target produksi minyak masih dapat tercapai karena tahun 2011 masih menyisakan waktu sembilan bulan. Jika seluruh kontraktor kontrak kerja sama migas bekerja serius sejak sekarang.

”Masih ada waktu untuk genjot produksi. Saya berkeyakinan itu tetap bisa digenjot asalkan beberapa hal yang menghambat segera diselesaikan. Itu termasuk asas cabotage, itu kan tinggal merumuskan sedikit saja. Lalu memutuskan tender yang bertele-tele. Kemudian terkait kontrak yang akan berakhir harus diberikan kepastian, apa pun juga harus ada keputusan cepat,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com