Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muatan Berlebih sebagai Penyebab

Kompas.com - 04/03/2011, 04:12 WIB

Palangkaraya, Kompas - Masih maraknya pelanggaran batasan beban muatan oleh angkutan-angkutan barang dituding sebagai salah satu pemicu kerusakan infrastruktur jalan. Pemerintah daerah mengaku tidak mudah menertibkan truk-truk bermuatan lebih itu.

Di Kalimantan Tengah, misalnya, kapasitas maksimal jalan sebenarnya hanya delapan ton. Namun kenyataannya, banyak kendaraan pengangkut dengan muatan sumbu terberat (MST) hingga 11 ton.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kalteng Ridwan Manurung di Palangkaraya, Kamis (3/3), membantah anggapan bahwa instansinya sengaja membiarkan pelanggaran itu.

”Bukan dibiarkan, tapi persoalannya kami hanya memiliki dua jembatan timbang di Kabupaten Kapuas dan Barito Timur,” katanya.

Pengamatan Kompas, kerusakan terjadi di jalan Transkalimantan, baik dari arah Palangkaraya ke Banjarmasin maupun Sampit ke Pangkalanbun. Jalur ini merupakan jalur angkutan kelapa sawit dengan truk-truk bermuatan lebih selalu melintas.

Di jalur selatan Jawa Tengah, seperti Banyumas dan Cilacap, pelanggaran muatan terutama dilakukan angkutan-angkutan dari wilayah luar Jateng seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jakarta.

Dari pantauan di jalur tengah dari arah Tegal menuju Purwokerto dan Cilacap, yang merupakan jalur utama angkutan dari Jakarta menuju Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya, banyak dijumpai truk-truk dengan muatan begitu berat hingga laju kendaraan sangat pelan dan mudah oleng.

Yoyo Sunaryo (31), sopir angkutan truk yang mengangkut semen dari Jakarta menuju Yogyakarta, mengaku mengangkut muatan seberat 50 ton.

”Aturannya sih sebenarnya hanya boleh angkut 30 ton. Tapi, biasanya tidak ada masalah. Lagipula bukan truk saya saja yang melanggar, tapi hampir semuanya,” katanya saat ditemui di sekitar jembatan timbang Ajibarang, Kamis (3/3).

Kondisi serupa disampaikan Wiyat (29), pengemudi truk kontainer bermuatan limbah besi bekas dari Cirebon, Jabar, dengan tujuan Cilacap. Ia mengakui sering ditegur petugas jembatan timbang karena kedapatan membawa muatan berlebih.

Pengamat jalan dan jembatan ruas Ajibarang-Wangon, Budi Santoso, mengatakan, fungsi jembatan timbang saat ini belum optimal. (GRE/BAY/PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com