Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapung di Jumbo Kingdom

Kompas.com - 12/04/2011, 09:46 WIB

Oleh: Mawar Kusuma

KUNJUNGAN ke Hongkong tak lengkap tanpa Jumbo Kingdom. Itu slogan untuk menarik wisatawan menikmati restoran apung terbesar di dunia yang menawarkan sensasi tempo dulu.

Seusai mendarat di Bandara Hongkong, Sabtu (26/3/2011), pemandu wisata membawa rombongan kami makan siang di Jumbo Kingdom di perairan Pelabuhan Aberdeen. Sebuah kapal kayu membawa kami menyeberang menuju lokasi Restoran Jumbo Kingdom. Sejatinya, Jumbo Kingdom terdiri dari dua kapal apung besar, yaitu Jumbo Floating Restaurant dan Tai Pak Floating Restaurant. Kami makan siang di Jumbo Floating Restaurant.

Meski hanya lima menit berada di atas kapal penjemput menuju restoran, sensasinya sungguh luar biasa. Kapal ini terbuat seluruhnya dari kayu dengan cat warna cokelat dan hiasan cat keemasan. Di atapnya terpasang umbul-umbul bergambar naga yang menjadi simbol restoran. Sambil duduk di kapal, kita bisa menikmati terpaan angin laut dan memandang deretan kapal yang sedang berlabuh.

Kapal penjemput kemudian berhenti tepat di pintu muka restoran. Bangunan restoran ini berupa kapal empat lantai. Sesuai nama, Jumbo Floating Restaurant benar-benar mengapung di atas perairan Pelabuhan Aberdeen. Seluruh bangunan kapal bercita rasa bangunan khas China.

Di dek pertama yang disebut Dragon Court, pengunjung bisa menikmati makanan khas tradisional Canton serta hidangan laut. Desain interiornya merupakan perpaduan arsitektur zaman Dinasti Ming dan gaya China modern. Dragon Court bisa menampung 132 orang dengan tambahan enam ruang VIP untuk keperluan pesta pribadi atau rapat.

Sup sirip ikan hiu

Salah satu menu andalan di Dragon Court adalah shark's fin soup atau sup sirip ikan hiu dengan lobster dan cognac. Makanan ini menjadi salah satu best seller sejak diluncurkan tahun 2004.

Menaiki tangga dengan hiasan dinding mural tradisional China, pengunjung juga bisa memesan menu khas Canton serta chinese food di ruangan lantai dua maupun lantai tiga. Dek paling atas menjadi berbeda karena hanya menyediakan makanan Eropa.

Kami menikmati menu hidangan laut yang dimasak secara tradisional Canton. Mayoritas menu hasil tangkapan laut ini cukup cocok di lidah orang Indonesia. Biasanya wisatawan dari Indonesia mengeluhkan makanan yang kurang pedas. Hal ini bisa disiasati dengan membawa sendiri saus cabe agar semakin lahap.

Begitu tamu duduk di depan meja berbentuk lingkaran, pelayan restoran segera menyajikan makanan dalam keadaan hangat. Semangkuk kecil sup tahu dipadu dengan olahan rumput laut menjadi menu pembuka. Selanjutnya, meja pun dipenuhi dengan aneka makanan mulai dari nasi, bakso ikan goreng, tumisan cumi bercampur timun, hingga udang bumbu.

Tak melulu makanan laut, makanan lain, seperti daging sapi bumbu tomat, telur dadar goreng, tumis ayam, hingga tumis jamur tiram pun disajikan. Teh pahit menjadi pendamping makan.

Meski rasa dari makanan yang disajikan tidak begitu istimewa, suasana bersantap di atas restoran kapal apung sudah menjadi pemicu selera untuk menyantap seluruh sajian makanan hingga ludes.

Udang ”mabuk”

Dari beragam santapan yang disajikan, udang goreng yang dijuluki flamed drunken shrimp

menjadi menu andalan di Jumbo Kingdom Restaurant. Rasanya sangat gurih dan lembut di lidah. Begitu tersaji di meja makan, sepiring udang berwarna merah kecokelatan itu segera menjadi menu pertama yang ludes disantap.

Begitu masuk ke mulut, kulit udang terasa garing, sedangkan dagingnya begitu lembut. Ada rasa manis, gurih, dan segar karena udang disajikan dengan irisan sayur, seperti kol dan paprika. Udang digoreng setelah direndam dengan anggur China yang disebut Mei Guei Lu.

Setelah dicampur dengan rempah-rempah dan bumbu lain, udang digoreng dengan api besar. Jilatan api juga akan merambati udang yang sudah dibumbui sebelum kemudian matang dan siap disantap. Rasa gurih dari flamed drunken shrimp, antara lain juga tercipta dari kulit udang yang terpanggang api.

Menu ini menjadi salah satu favorit yang telah dipesan lebih dari 10.000 pelanggan. Udang yang sudah dibumbui itu biasanya dimasak di depan konsumen dengan jilatan api yang membakar seluruh bagian udang.

Untuk sajian istimewa di Jumbo Floating Restaurant, konsumen setidaknya harus membayar minimal 1.000 dollar Hongkong. Satu dollar Hongkong setara dengan Rp 1.123.

Jumbo Floating Restaurant buka pukul 11.00-23.30 dari Senin sampai Sabtu. Pada hari Minggu atau liburan, restoran ini buka lebih awal, yaitu pukul 07.00-23.30.

Lokasi Jumbo Floating Restaurant cukup strategis dan mudah dikunjungi. Hanya butuh 10-15 menit perjalanan menggunakan bus atau kereta MTR dari pusat perbelanjaan Causeway Bay. Causeway Bay merupakan surga belanja andalan pariwisata Hongkong. Ketika tubuh sudah terasa lelah berburu aneka barang murah, Jumbo Floating Restaurant bisa menjadi pilihan untuk istirahat sejenak sembari mengenyangkan perut dan menikmati keindahan sisi lain Hongkong...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

    Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

    Whats New
    Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

    Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

    Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

    Whats New
    Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

    Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

    Whats New
    Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

    Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

    Whats New
    Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

    Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

    Work Smart
    IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

    Earn Smart
    Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

    Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

    Earn Smart
    'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

    "Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

    Work Smart
    Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

    Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

    Whats New
    'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

    "Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

    Work Smart
    [POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

    [POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Whats New
    Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

    Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

    Whats New
    Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

    Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com