Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Flores Tidak Hanya Komodo...

Kompas.com - 24/04/2011, 18:31 WIB

LARANTUKA, KOMPAS.com — Pekan suci atau Semana Santa menarik wisatawan terutama para peziarah dari Pulau Jawa. Semana Santa merupakan perayaan Paskah khas Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Para peziarah ini berwisata religi selama sepekan. Tak hanya Larantuka yang kecipratan wisatawan, beberapa destinasi wisata di NTT pun terkena dampaknya. Contohnya adalah Beni dan Hendri. Mereka asal Bogor dan Jakarta, tetapi bekerja di Manggarai, NTT. "Kami ke sini lewat darat. Semana Santa memang sudah terkenal di kalangan umat Katolik di Indonesia. Kami pikir mumpung sedang di NTT, kami sempatkan ke sini," tutur Beni, Jumat (22/4/2011). Hendri mengatakan bahwa mereka tidak hanya mampir di Larantuka, tetapi juga berwisata ke beberapa tempat, seperti Kelimutu di Ende.

Beberapa bus pariwisata pun tampak di titik-titik penginapan di Larantuka. Pun beberapa wisatawan dari Jawa yang menggunakan seragam, mengikuti semua prosesi Semana Santa. Menurut Chairman Indonesia-Portugal Friendship and Cooperation Association, Harry Pryohoetomo Haryono, acara ini sangat berpotensi menjadi obyek pariwisata.

"Sayang setiap daerah di NTT masih jalan sendiri-sendiri. Padahal NTT ada Komodo, lalu ada Kelimutu, dan event ini di Larantuka. Kalau digabung, ini bisa jadi paket pariwisata," tuturnya. Memang, biro perjalanan wisata yang mengatur wisata religi di Larantuka masih dipegang oleh tur operator dari luar NTT.

Sebelumnya, Project Manager Swiss Contact Ruedi Nuetzi mengatakan, pihaknya bersama pemerintah pusat tengah mengembangkan pariwisata Flores dengan usaha menyatukan setiap destinasi pariwisata yang ada di Pulau Flores. Caranya tentu saja dengan menyatukan visi dan misi dari semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata. Mulai dari masyarakat lokal, industri pariwisata, pelaku pariwisata, sampai pemerintah daerah.

Swiss Contact sendiri merupakan LSM yang ditunjuk Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sebagai fasilitator untuk mendukung Destination Management Organization atau tata kelola destinasi pariwisata di Pulau Flores.

"Kami ingin memanfaatkan jalan trans-Flores sehingga bisa dibuat paket wisata melalui jalur darat. Untuk mewujudkan ini, setiap daerah harus memiliki hotel dan tempat makan. Juga perlu dikembangkan daya tarik atau obyek wisata dari setiap daerah yang dilewati," katanya kepada Kompas.com

Ia memberi contoh daerah Labuan Bajo. Sebagian besar wisatawan hanya memanfaatkan Labuan Bajo sebagai tempat transit.

"Turis biasanya langsung ke Komodo saja. Padahal banyak turis yang ke Labuan Bajo dan Labuan Bajo memiliki daya tarik wisata," jelasnya. Pihaknya ingin agar wisatawan lebih banyak lagi menghabiskan waktu di Flores.

"Jika ini terjadi, uang yang dikeluarkan turis juga semakin banyak dan bisa membantu perekonomian penduduk setempat," katanya. Karena itu, pihaknya mengembangkan sebuah branding untuk pariwisata Flores yang bertemakan "Flores, Explore the Extraordinary".

Taman Nasional Komodo memang tidak terletak di Pulau Flores. Namun akses menuju TNK adalah melalui Labuan Bajo yang berada di Pulau Flores. Dengan branding ini, pihak Kembudpar dan Swiss Contact berharap wisatawan dapat mengenal Flores tidak hanya Komodo, tetapi juga obyek-obyek wisata lainnya di sepanjang Pulau Flores.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com