Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Kakao Dalam Negeri Naik Tajam

Kompas.com - 28/04/2011, 03:28 WIB

Jakarta, Kompas - Sejak diberlakukan bea ekspor biji kakao, industri pengolahan kakao dalam negeri tumbuh pesat. Produksi industri pengolahan kakao dalam setahun naik dari 150.000 tahun 2010 diperkirakan menjadi 280.000 ton tahun ini.

Meskipun begitu, Asosiasi Kakao Indonesia mengatakan, insentif yang dinikmati industri pengolahan kakao dalam negeri dalam bentuk bea ekspor kakao belum memberikan dampak signifikan bagi bangkitnya industri tersebut di dalam negeri. Sebaliknya, bea ekspor bakal mempercepat proses kehancuran industri pengolahan kakao bermodal pas-pasan akibat kalah bersaing dengan pemodal besar.

Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia Zulhefi Sikumbang, Rabu (27/4) di Jakarta, mengatakan, dengan pengenaan bea ekspor biji kakao seharusnya semakin meningkatkan daya saing industri pengolahan kakao dalam negeri.

Hal itu mengingat mereka mendapatkan bahan baku lebih murah 10-15 persen dibandingkan industri pesaing di negara lain. Kenyataannya, insentif yang diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik. Terbukti ketujuh perusahaan pengolahan kakao yang mendapat insentif tak juga berkembang. Kalaupun ada pertumbuhan, hanya dialami tiga perusahaan bermodal besar.

Berbeda dengan Askindo, Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia Piter Jasman mengatakan, kebijakan pengenaan bea keluar kakao sangat efektif. Industri pengolahan yang tadinya mati, kembali jalan. Yang jalan melakukan ekspansi dan investasi baru juga masuk.

Industri yang kembali beroperasi adalah PT Maju Bersama, PT Unicom, PT Davomas, PT Cocoa Wangi, dan PT Budidaya Kakao. Industri yang berekspansi PT Bumi Tangerang, PT General Food, dan PT Cocoa Venture. ”Industri yang baru masuk, PT Asia Cocoa Indonesia di Batam,” ujarnya. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com