JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, pihaknya hingga kini masih mengevaluasi mengenai kebijakan larangan truk masuk ke jalan tol dalam kota. Hasil evaluasi akan dibawa dalam rapat di kantornya pada Jumat (10/6/2011) sesuai dengan batas waktu penerapan kebijakan Pemprov DKI Jakarta bersama Kepolisian Daerah Metro Jaya.
"Dari rapat itu barulah kita dapat menetapkan dilanjutkan atau tidak kebijakan itu," katanya saat ditanya seusai mengikuti diskusi "Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)" di kantor redaksi Kompas, Jakarta, Selasa (7/6/2011).
Saat ditanya bagaimana prediksinya atas hasil evaluasi penerapan kebijakan tersebut, Hatta menjawab, "Prinsipnya jangan sampai kebijakan itu mengganggu ekonomi kita. Sebab, angkutan transportasi itu penting dan menjadi bagian dari sistem logistik nasional."
Menurut Hatta, jalan tol Cawang-Pluit sekarang ini sudah lancar kembali. "Jadi, harusnya bersifat situasional saja. Artinya, kalau jalan tolnya macet, ya ditutup saja sementara," lanjut Hatta.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya saat KTT ASEAN berlangsung memberlakukan larangan kendaraan berat seperti truk masuk jalan tol dalam kota. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan selama KTT.
Namun, kebijakan itu menimbulkan kontroversi yang mendapat protes dari para sopir truk dan sejumlah pengusaha karena dinilai menghambat ekonomi. Kebijakan itu juga akhirnya ditiru oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan melarang truk masuk ke dalam wilayahnya. Menko Perekonomian akhirnya mengambil inisiatif untuk membahas dan mengoordinasikan untuk mengatasi masalah yang timbul akibat dari kebijakan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.