BI: Agar Devisa Lebih Optimal

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyelenggaraan edukasi keuangan bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI) diberikan sebagai upaya untuk mengoptimalkan penerimaan kepada negara.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk penyelenggaraan edukasi keuangan bagi para TKI di BI, Jakarta, Senin (1/8/2011).

"TKI menjadi salah satu target implementasi edukasi keuangan karena jumlahnya yang signifikan dan semakin meningkat. Edukasi kepada mereka harus terus dilakukan agar devisa yang disumbangkan TKI kepada perekonomian Indonesia dapat lebih optimal," ujar Darmin.

Ia menyebutkan, potensi devisa TKI dapat terlihat dari nilai remitansi per bulan Mei 2011 mencapai 559,36 juta dollar AS. Para TKI yang berada di kawasan Asia, khususnya Malaysia, menjadi penyumbang terbesar remitansi dengan 57,5 persen.

Sementara itu, TKI di Timur Tengah dan Afrika, khususnya Arab Saudi, menjadi penyumbang terbesar kedua dengan 40,3 persen. Sumbangan TKI Amerika dan Eropa menjadi yang paling kecil dengan 2,1 persen.

Tentunya, dengan program edukasi ini, BI berharap TKI dapat lebih hati-hati dalam melakukan transaksi keuangan. Pemanfaatan produk dan jasa perbankan pun kiranya dapat membantu TKI untuk mengelola keuangan dengan lebih efisien.