Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN Tertolong Minyak Mentah

Kompas.com - 10/08/2011, 03:34 WIB

Menanggapi penurunan harga minyak mentah dunia, peneliti ekonomi dari Center for Strategic and International Studies, Haryo Aswicahyono, mengatakan, dengan turunnya harga minyak mentah dunia, beban subsidi menjadi berkurang, meski masih besar. Dengan begitu, sebagian dana subsidi bisa dialihkan untuk keperluan lain.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Ahmad Erani Yustika mengatakan, selama ini, yang menanggung dampak kenaikan BBM adalah kalangan industri. Dengan turunnya harga minyak mentah dunia, produk industri akan kembali memiliki daya saing.

Terkait kenaikan harga minyak, Ahmad Erani mengatakan, hal itu akibat melemahnya permintaan Amerika Serikat terhadap minyak akibat krisis yang masih berlanjut. Situasi ini akan menekan harga minyak mentah internasional dalam beberapa bulan ke depan.

Di satu sisi, ini bagus bagi Indonesia. Namun, di sisi lain, penurunan ekonomi di AS, Eropa, dan Jepang akan diikuti penurunan permintaan barang dari negara lain, termasuk Indonesia. ”Celakanya, ekspor kita ke AS, Eropa, dan Jepang mencapai 40-50 persen sehingga penurunan harga minyak hanya memberikan keuntungan di satu sisi,” katanya.

Ahmad Erani meyakini bahwa harga minyak yang sekarang berlaku, sebelum terjadinya penurunan, sudah berada dalam kondisi di mana industri sudah mampu beradaptasi karena ekspor terus meningkat meski kurs rupiah menguat.

”Kalau permintaan impor dari negara maju melemah, khawatir krisis 2008 terulang. Kalau itu sampai terjadi, lebih menguntungkan harga minyak yang tinggi,” kata Erani. (OIN/MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com