Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Bantah Pembangunan Indonesia Gagal

Kompas.com - 09/09/2011, 17:28 WIB

JEMBER, KOMPAS.com -  Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan, menolak anggapan kritikus bahwa konsep pembangunan Indonesia yang berjalan saat ini tidak terarah alias gagal. Anggapan para para pengritik yang menyatakan pembangunan gagal, tidak melihat fakta yang ada.

Selama enam tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia maju cukup pesat, dibandingkan dengan beberapa negara tetangga atau negara maju lainnya.

Demikian diungkapkan Syarifuddin Hasan, saat berorasi di depan wali santri dan tokoh masyarakat di Aula Pondok Pesantren Bustanul Ulum Al Ghozali, Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (9/9/2011).

Ia mengatakan, pendapatan per kapita rakyat Indonesia tahun 2010 masih Rp 10 juta per tahun Pada tahun 2011 naik menjadi Rp 28 juta per tahun. Artinya, ada kenaikan 2,5 kali lipat dari sebelumnya.

Begitu pula dengan keberadaan angka kemiskinan pada tahun 2004 tercatat 16 persen, setelah enam tahun kemudian atau 2010 turun menjadi 12,4 persen.

Begitu juga dengan angka pengangguran pada tahun 2004 lalu sebesar 5 persen, sejalan dengan kemajuan pembangunan nasional turun menjadi 6,8 persen.

"Jika ada sesuatu yang masih belum dilakukan, maka akan menjadi tanggung jawab kita bersama agar pada tahun-tahun mendatang menjadi lebih baik," kata Syarifuddin.

Ia menambahkan, pada tahun 2014 diharapkan semua itu bisa ditekan menjadi lebih rendah lagi. Begitu juga dengan pengangguran diharapkan bisa berada di bawah 5 persen, serta angka kemiskinan diharapkan agar berada di bawah 8 persen.

Pendapatan perkapita rakyat Indonesia dalam kurun waktu yang sama juga diharapkan naik, dari Rp 28 juta pertahun pada tahun ini menjadi Rp 40 juta per tahun.

"APBN kita yang sebesar Rp 1.300 triliun terdapat program yang pro takyat, antara lain berupa pemberian subsidi bagi pendidikan, UKM, kata Syarifuddin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com