Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Kembali Melemah

Kompas.com - 07/12/2011, 10:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang diperdagangkan, Rabu (7/12/2011) pagi, kembali melemah 25 poin ke posisi Rp 9.055 dibanding sebelumnya Rp 9.030.

"Pelemahan itu dipicu langkah Standard & Poor’s (S&P) yang kembali menegaskan bahwa EFSF (European Financial Stability Facility) akan kehilangan peringkatnya," kata analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarBank di Jakarta, Rabu pagi, bergerak melemah 25 poin ke posisi Rp 9.055. "S&P kembali menegaskan bahwa EFSF kemungkinan akan kehilangan peringkat utangnya saat ini yang berada di AAA (triple A)," kata

Ia menambahkan, EFSF akan kehilangan peringkatnya jika salah satu dari enam negara penjamin, yakni Jerman, Pernacis, Belanda, Finlandia, Austria dan Luxemburg, mengalami penurunan peringkat. "Peringatan ini mendesak para pemimpin UE dalam pertemuan tanggal 9 Desember 2011 mendatang untuk membentuk fiskal yang terintegrasi dengan disiplin fiskal yang jelas, disertai tingkat kepatuhan yang tinggi," ujarnya.

Ia mengatakan, kanselir Jerman dan presiden Perancis juga sepakat menetapkan penalti bagi negara yang melanggar besaran defisit dan menetapkan jangkar batas utang.

Selain masalah integrasi fiskal itu, katanya, investor juga berharap bank sentral Uni Eropa (ECB) bisa melakukan dorongan moneter yang lebih signifikan. Indeks Eropa merespon negatif ancaman S&P, sedangkan Dow sudah mencatat kenaikan.

Analis Monex Investindo Futures, Johanes Ginting, menambahkan, peringatan S&P mengenai resiko "downgrade" yang mengancam peringkat kredit beberapa negara Uni Eropa kembali menekan rupiah memperpanjang pelemahan terhadap dolar AS. "Lembaga pemeringkat S&P memutuskan untuk menempatkan peringkat hutang 15 negara zona Euro dalam pengawasan, mengindikasikan adanya resiko ’downgrade’ dalam waktu tiga bulan kedepan," katanya.

Rating kredit AAA Jerman dan Perancis, kata dia, juga ikut dalam pengawasan S&P, meskipun keduanya telah mengumumkan wacana penerapan disiplin fiskal kawasan negara Eropa, yang akan dibahas pada KTT hari Jumat mendatang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com