Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2011, 10:49 WIB
Kris R Mada

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com -- Untuk pertama kali, balok timah akan diperdagangkan di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI). Perdagangan perdana akan dimulai Kamis (15/12/2011) siang.

Direktur Utama PT Timah Tbk Wachid Usman mengatakan, transaksi di BKDI akan didorong menjadi acuan harga timah global. Selama ini harga mengacu ke bursa logam London atau bursa timah Kuala Lumpur. Padahal, Indonesia memasok hingga 30 persen kebutuhan dunia atau berstatus sebagai eksportir terbesar. Sementara Malaysia rata-rata hanya memasok 12 persen kebutuhan dunia atau 45.000 metrik ton balok timah setiap tahun.

"Ini kondisi tidak wajar dan Indonesia harus melakukan sesuatu. Indonesia punya barang dan sewajarnya ikut membentuk harga," kata Wachid, Kamis (15/12/2011) di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Transaksi di BKDI diharapkan masih bisa mengejar kontrak-kontrak di awal tahun 2012. Dengan transaksi di pertengahan Desember, diharapkan masih ada waktu bagi produsen dan pembeli menyepakati kontrak pengiriman.

"Kami mendorong kontrak-kontrak disepakati dengan harga lebih baik dibandingkan di pasar lain," ujar Wachid.

Saat ini harga rata-rata balok timah berkisar 20.000 dolar AS per metrik ton. Harga itu lebih rendah 13.000 dolar AS dibandingkan harga April 2011 yang mencapai 33.000 dolar AS per metrik ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com