Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Protes Impor Jagung

Kompas.com - 20/12/2011, 03:11 WIB

Sementara itu, masyarakat Indonesia di perbatasan Kalbar dan Negara Bagian Sarawak, Malaysia, kecewa karena larangan impor sejumlah produk melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong, Kabupaten Sanggau, tidak juga dicabut pemerintah. Padahal, Malaysia sudah melarang penjualan barang bersubsidi bagi masyarakat perbatasan kendati mereka memiliki pas lintas batas sesuai perjanjian kedua negara.

Ketua Komite Tetap Perdagangan Perbatasan Kamar Dagang dan Industri Kalimantan Barat HR Thalib, Senin kemarin, mengatakan, larangan impor sejumlah produk itu dimulai tahun 2008. ”Larangan impor itu meliputi produk makanan dan minuman, alas kaki, elektronik, pakaian jadi, dan mainan anak. Larangan impor diperpanjang tahun 2010 dan hingga akhir tahun 2011 ini belum juga dicabut,” papar Thalib.

”Ketersediaan bahan makanan dan elpiji di perbatasan sekarang menjadi persoalan karena pasokan dari Pontianak tersendat, sementara Malaysia sudah melarang penjualan gula putih dan elpiji kepada masyarakat perbatasan karena merupakan barang subsidi,” ungkap Thalib.

Harga bahan makanan dari Pontianak yang didatangkan dari Jawa melambung karena ongkos transportasi tinggi. Ini masih diperparah oleh sulitnya jasa ekspedisi di Kalbar mendapatkan solar bersubsidi.

Melalui border trade agreement tahun 1970 antara Indonesia dan Malaysia, disepakati setiap warga RI di perbatasan boleh berbelanja kebutuhan pokok di Sarawak dengan kuota 600 ringgit per bulan menggunakan pas lintas batas. Namun, sejak beberapa bulan lalu, gula putih dan elpiji tidak boleh lagi dibeli kendati menggunakan pas lintas batas.

Kabid Kerja Sama Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama Kalbar Manto Saidi menilai, produk impor yang bisa masuk dan memenuhi kebutuhan Kalbar seperti yang diminta masyarakat itu sangat kecil. ”Jadi, tak ada kaitannya dengan perlindungan produk dalam negeri. Itu permainan importir yang dekat dengan pengambil kebijakan,” ujarnya. (AHA/WSI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Whats New
Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Whats New
Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti 'Fit and Proper Test' di DPR

Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti "Fit and Proper Test" di DPR

Whats New
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Whats New
Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Whats New
26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Whats New
Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Whats New
Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Whats New
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com