Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Standar Keamanan Alat Konversi BBM ke Gas

Kompas.com - 13/01/2012, 16:53 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan program pengalihan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas. Oleh karena program itu butuh ada standarisasi keamanan alat konversi dan kesiapan infrastruktur BBG.

Menurut Jayan Sentanuhady, staf pengajar dari Departemen Mekanik dan Rekayasa Industri, Universitas Gajah Mada, dalam diskusi, Jumat (13/1/2012), di Jakarta, program konversi BBM ke gas butuh persiapan yang matang.

Saat ini infrastruktur BBG masih amat terbatas jumlahnya, sehingga pengguna kendaraan berbahan bakar gas akan kesulitan mengisi bahan bakar. Pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas butuh waktu lebih lama jika dibandingkan mengganti tangki premium ke pertamax.

Selain itu pemerintah harus memerhatikan tentang keamanan alat konversi BBM ke gas. Untuk itu semua produk alat konversi harus mengantongi sertifikat SNI ataupun sertifikasi international demi menjamin keamanan produk dan melindungi konsumen.

Pengadaan alat konversi tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru, tetapi harus melalui uji coba dan kajian teknis. "Produk nasional harus didorong, tetapi harus dengan memerhatikan aspek teknis dan keamanan," ujarnya.

Selain itu pembangunan bengkel-bengkel autogas harus disiapkan untuk memelihara mesin kendaraan. Hal ini disertai standarisasi instalasi, terutama standar kemampuan mekanik dan prosedur pemasangan instalasi alat konversi yang benar.

Ekonom dari Universitas Gajah Mada Anggito Abimanyu menambahkan, pemerintah jangan menunda persiapan program konversi BBM ke gas. "Tetapi tentu harus dengan hati-hati dan memerhatikan aspek keamanannya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com