Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetrasi Suplai CPO Indonesia Terus Meningkat

Kompas.com - 27/01/2012, 02:43 WIB

Bogor, Kompas - Penetrasi suplai minyak kelapa sawit mentah Indonesia di pasar internasional terus meningkat. Pertumbuhan permintaan di tengah keterbatasan suplai turut mendorong kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil) di pasar internasional.

Wakil Ketua I Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengungkapkan hal itu di sela seminar nasional bertajuk ”Akselerasi Inovasi Industri Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Daya Saing Global” di Bogor, Kamis (26/1). Seminar diselenggarakan bersamaan Kongres Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi), organisasi nonprofit yang dibentuk akademisi, peneliti, dan pemangku kepentingan kelapa sawit.

Indonesia diprediksi memproduksi 25,9 juta ton crude palm oil (CPO) tahun 2012, atau 50,3 persen produksi global. Volume ini meningkat jauh dari 23 juta ton tahun 2011 yang setara dengan 44,5 persen produksi CPO global.

Indonesia mampu memenuhi kenaikan permintaan karena masih berpeluang meningkatkan produksi. ”Negara lain sudah tidak bisa lagi. Indonesia masih bisa meningkatkan produksi dengan inovasi penelitian dan revitalisasi lahan,” ujar Derom.

Derom memperkirakan harga CPO bisa menyentuh level 1.200 dollar AS (Rp 10,8 juta) per ton karena keterbatasan suplai minyak nabati lain, seperti kedelai, akibat kekeringan di Amerika Selatan. Saat ini, harga CPO sudah termasuk ongkos pemompaan ke lambung kapal, asuransi, dan sewa kapal di Rotterdam, Belanda, yakni 1.070 dollar AS (Rp 9,6 juta) per ton.

Indonesia kini merupakan produsen CPO terbesar dunia. Namun, kebijakan yang belum terpadu membuat pengembangan industri kelapa sawit relatif berjalan parsial.

Ketua Umum Maksi periode 2009-2011, Tien R Muchtadi, mengatakan, sudah banyak hasil penelitian tentang kelapa sawit. Namun, upaya membawa hasil penelitian menjadi inovasi agar diterima pasar belum optimal.

Menurut Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto, Indonesia butuh agenda riset, alokasi dana penelitian memadai, dan peralatan penelitian.

Ketua Komite Inovasi Nasional (KIN) Zuhal mengatakan, KIN berjuang agar dana riset bisa ditingkatkan. Saat ini, anggaran riset baru 0,3 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, atau 0,08 persen dari produk domestik bruto (PDB).

”Kami targetkan akhir tahun 2014 mencapai 1 persen dari PDB,” ujar Zuhal. (ham)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com