Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Tewas Mengenaskan di Hutan Malaysia

Kompas.com - 06/03/2012, 20:57 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

SUMENEP, KOMPAS.com - Kabar kematian tenaga kerja Indonesia (TKI) kembali terdengar. Kali ini, Ali Maki (22), TKI asal Desa Payudan Dungdang, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Jawa Timur, ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka di tengah hutan belantara di Malaysia.

Kabar kematian korban diketahui dari Muhammad Lutfi, saudaranya sendiri yang turut menjadi TKI di Malaysia. Kabar itu kemudian disampaikannya kepada Jamil, kerabatnya di Sumenep, Selasa (06/03/2012).

Menurut Jamil, korban bekerja di Malaysia menjadi tukang bangunan sekaligus sebagai kepala tukang. Pada Kamis (1/3/2012), korban yang sedang mengerjakan salah satu bangunan di Malaysia tiba-tiba pamit kepada rekan-rekannya untuk pulang lebih awal ke tempat indekosnya karena merasa tidak enak badan. Lutfi yang tinggal serumah dengan korban heran ketika kakaknya tidak ada di rumah saat dirinya pulang kerja.

"Ali Maki sudah pulang duluan ke rumah kosnya, tetapi adiknya yang pulang setelah bekerja tiba duluan di rumahnya. Adiknya heran karena kakanya tidak ada di rumah," kata Jamil.

Karena penasaran, adik korban menanyakan kepada rekan kerja lainnya yang tinggal di lokasi lain. Namun, korban tetap tidak ditemukan. Hingga keesokan harinya, keberadaan korban tetap tidak jelas. Saat itu pula kabar hilangnya korban disampaikan ke keluarganya di Sumenep.

Empat hari tak ada kabar, tersiar kabar di Malaysia ada penemuan mayat di hutan dengan kondisi penuh luka di sekujur tubuhnya. Informasi tersebut kemudian ditelusuri Lutfi ke rumah sakit yang menampung jasad korban. "Kondisi mayat sangat mengenaskan. Wajahnya tidak bisa dikenali dan luka tusuk di bagian perut tembus sampai ke bagian belakang," ujar Jamil.

Satu-satunya tanda yang dikenali adik korban hanya baju yang dikenakan korban. Jamil mengatakan, korban diduga meninggal karena dibunuh. Hal itu terlihat dari luka-luka yang dialami korban yang memperlihatkan unsur kesengajaan. "Pelakunya masih belum diketahui. Kabarnya yang berkembang, ada yang sakit hati dengan diangkatnya korban sebagai kepala tukang," ungkap Jamil.

Saat ini jenasah korban masih dalam proses pemulangan dari Malaysia dengan biaya ditanggung pihak keluarga di Sumenep. Korban bekerja sebagai TKI di Malaysia sejak 15 bulan lalu. Korban sudah dua kali bekerja di Malaysia sebagai kuli bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Spend Smart
12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com