Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Mulai Digunakan untuk Memanipulasi Opini Publik

Kompas.com - 21/03/2012, 12:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan situs jejaring sosial sebagai alat komunikasi politik mulai dipopulerkan oleh Barack Obama dalam kampanye pemilihan umum Presiden Amerika Serikat pada 2009 lalu.

Sejak saat itu, barulah politikus lain dari berbagai negara meniru cara seupa untuk mengampanyekan misinya secara online.

 
Situs teknologi CNet, memprediksi bahwa jejaring sosial akan sangat menentukan pemilu Presiden AS tahun 2012. Alasannya, situs jejaring sosial menjadi media kampanye paling efektif untuk mendulang massa. Selain itu, harga iklan di televisi kian mahal.
 
Namun, di tengah usaha para calon berkampanye lewat jejaring sosial, bermunculan pula pihak-pihak yang berusaha memanipulasi opini publik.
 
Menurut Roby Muhamad, pakar jejaring sosial yang juga peneliti di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, sudah ada usaha serius dari kelompok tertentu untuk memanipulasi opini publik kandidat Presiden AS melalui Twitter.
 
"Manipulasi itu dilakukan dengan membuat akun-akun anonim dalam jumlah besar," terang Roby saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu. "Kampus-kampus di AS mulai mendeteksi adanya usaha propaganda ini," tambahnya.
 
Roby mengatakan bahwa langkah semacam ini tidak sepenuhnya buruk. Namun, jika dilakukan dalam skala besar, berarti ada usaha kelompok tertentu yang ingin memonopoli informasi melalui Twitter.
 
Twitter memang terbukti ampuh untuk mengumpulkan dan memobilisasi massa. Basis arus informasi yang menjadi keunggulan situs microblog 140 karakter ini, bisa dengan cepat menyebar melalui re-tweet yang dilakukan pembaca.
 
Sifat Twitter yang kini telah menjadi sebuah ruang chatting raksasa, akan memicu semua orang membicarakan informasi yang berhasil dimanipulasi kelompok tertentu. "Apalagi semua orang berusaha mengeksploitasi jejaring sosial untuk mempopulerkan dirinya," jelas Roby.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    Whats New
    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Whats New
    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Whats New
    Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

    Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

    Whats New
    Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

    Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

    Whats New
    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Whats New
    Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

    Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

    Whats New
    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Whats New
    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Whats New
    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Whats New
    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Whats New
    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Whats New
    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Whats New
    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com