Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Mestinya Tanggung Biaya Transportasi

Kompas.com - 04/04/2012, 12:18 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Di tengah kegalauan masyarakat bawah mengenai naiknya harga-harga kebutuhan bahan pokok, pemerintah sebaiknya menanggung ongkos transportasi logistik sembilan bahan pokok. Transportasi logistik yang ditanggung tu mulai dari pusat produksi hingga ke sentra penjualan di kota-kota sekitarnya.

"Kebijakan pemerintah hendak menaikkan harfga bahan bakar minyak itu sangat erat kaitan dengan biaya transportasi yang ditanggung oleh petani maupun pedagang bahan pokok di pedesaan. Kalau harga BBM naik, otomatis ongkos transportasi paling awal naik yang efeknya merembet ke harga bahan pangan," kata Kepala Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, Rabu (4/42012) di Semarang, Jawa Tengah.

Djoko Setijowarno mengatakan, pemerintah SBY sebaiknya membagi dana kompensasi tidak harus dalam bentuk bantuan tunai langsung. Ada dana yang bisa dialihkan untuk kompensasi biaya transprotasi barang kebutuhan pokok.

Solusi penjaminan biaya transportasi bahan pokok penting seperti beras, juga bahan-bahan yang dibutuhkan masyarakat kelas menengah ke bawah akan memastikan masyarakat membeli bahan kebutuhan pokok sama dengan harga di tingkat produsen.

Untuk memastikan biaya transportasi tepat sasaran, pemerintah dapat mendayagunakan pihak-pihak ketiga yang dipercaya dapat mengoperasikan sektor transportasi. Seperti pihak swasta yang berpengalaman atau bisa pula menggandeng badan usaha milik negara seperti PT Kereta Api Indonesia, PT Merpati, Perum DAMRI, PT Pos dan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP).

Djoko menyatakan, optimalisasi sarana milik BUMN itu tentunya disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing, seperti angkutan barang pokok di Jawa bisa memanfaatkan sarana kereta api yang selama ini hanya sebatas mengangkut perpindahan orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

    Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

    Whats New
    Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

    Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

    Whats New
    Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

    Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

    Whats New
    Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

    Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

    Whats New
    Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

    Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

    Whats New
    Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

    Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

    Whats New
    Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

    Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

    Work Smart
    Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

    Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

    Whats New
    Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

    Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

    Whats New
    Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

    Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

    Whats New
    Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

    Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

    Rilis
    Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

    Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

    Whats New
    5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

    5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

    Spend Smart
    Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

    Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

    Whats New
    Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

    Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com