JAKARTA, KOMPAS.com - Mata uang rupiah terhadap dlolar AS pada Kamis pagi melemah lima poin didorong dari sentimen eksternal yang kembali khawatir terhadap kondisi utang Spanyol.
Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah menjadi Rp 9.165 dibanding sebelumnya di posisi Rp 9.160 per dollar AS. "Kembali mengkhawatirkannya kondisi utang Spanyol memicu rupiah bergerak tertekan pada Kamis pagi ini. Investor global merespon negatif perkembangan di Spanyol," kata analis pasar uang Lana Soelistianingsih di Jakarta.
Ia mengemukakan, Spanyol mulai menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan bagi investor dengan gagalnya jumlah penerbitan utang yang diharapkan. "Pada lelang kemarin, Spayol hanya mampu menjual 2,59 miliar euro dari target 3,5 miliar euro. Imbal hasil obligasi 5 tahun naik dari 3,376 persen menjadi 4,319 persen," kata dia.
Ia menambahkan, utang Spanyol mulai berisiko mengingat kondisi ekonominya terus memburuk. Tingkat pengangguran terus naik menjadi sekitar 23,5 persen, dan negara Matador itu belum dapat memenuhi defisit fiskal yang ditetapkan yaitu 0,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Bahkan, lanjut dia, PM Spanyol mengisyaratkan kondisi di Spanyol sebagai extreme difficulty dan kemungkinan membutuhkan dana talangan dari Uni Eropa (UE), dana mneter internasional (IMF) dan Bank Sentral Eropa (ECB) atau biasa disebut the Troika. "Rupiah berpotensi melemah di kisaran antara Rp 9.160 sampai dengan Rp 9.185 per dollar AS," katanya.
Analis dari Milenium Danatama Sekuritas Abidin menambahkan, fokus pasar kembali bergeser ke kawasan Eropa setelah lelang obligasi Spanyol yang mengecewakan. "Investor mulai mempertimbangkan tentang resiko yang mungkin dihadirkan dari langkah penghematan ketat di tengah pertumbuhan yang lemah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.