Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Buruh Perlu Tingkatkan Daya Saing

Kompas.com - 30/04/2012, 12:05 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Tetap Sertifikasi Tenaga Kerja Kadin Indonesia Djimanto, mengatakan, pada peringatan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei 2012, atau Selasa besok, merupakan momentum yang tepat untuk mengangkat isu bahwa buruh harus meningkatkan daya saingnya. Ini menjadi penting mengingat pada tahun 2015, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Menurut kami dalam kesempatan peringatan Hari Buruh merupakan suatu momentum yang bagus untuk intropeksi disamping isu-isu yang diangkat buruh perlu juga diangkat untuk daya saing karena ekonomi terutama mengenai ketenagakerjaan semakin terbuka," sebut Djimanto ketika dihubungi Kompas.com, Senin (30/4/2012).

Ia mengingatkan perdagangan bebas bukan melulu tentang barang. Jasa tenaga kerja termasuk yang diatur oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait perdagangan bebas. Apalagi, kata Djimanto, negara-negara ASEAN akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Pada saat itu akan ada kelonggaran bagi keluar-masuknya tenaga kerja antar negara Asia Tenggara. Untuk itu, tenaga kerja Indonesia perlu mempersiapkan diri.

Menurut Djimanto, tenaga kerja nasional perlu meningkatkan daya saingnya. Kalau tidak, bisa kalah dengan tenaga kerja asing yang berasal dari negara-negara tetangga. "Jadi oleh itu perlu suatu pengukuran standar kompetensi," kata dia.

Selama ini, sudah ada pengukuran standar kompetensi yakni Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Tapi, sambung Djimanto, jumlah profesi yang telah mempunyai SKKNI baru sekitar 1.000 pekerjaan. Seyogyanya angka itu telah mencapai puluhan ribu mengingat setiap profesi pasti mempunyai sub-profesi.

Kadin Indonesia sedang berupaya menggalakkan SKKNI. Ini penting karena erat kaitannya dengan standar gaji tenaga kerja. "Kita memang memperjuangkan supaya menggalakkan SKKNI. Dan kalau itu semua profesi sudah ada standar kompetensi memadu kami untuk mengelola ketenagakerjaan ini dalam perusahaan. Jadi akan jelas kompetensi seperti ini dan gaji," papar dia.

Tapi, tidak lupa pula ia mengingatkan para tenaga kerja juga menyesuaikan diri terhadap standarisasi kompetensi tersebut. Tenaga kerja harus melatih dirinya sendiri supaya bisa sesuai standar yang telah ditetapkan. Perusahaan pun bisa turut membantu dengan memberikan pelatihan. "Ini tanggung jawab pekerja sendiri, tapi perusahaan boleh membantu. Tapi ini dasarnya hak dan kewajiban pekerja sendiri. Kawan-kawan yang belum bekerja boleh mempersiapkan itu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

    4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

    Spend Smart
    Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

    Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

    Whats New
    Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

    Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

    Whats New
    Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

    Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

    Whats New
    Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

    Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

    Whats New
    KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

    KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

    Whats New
    Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

    Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

    Whats New
    Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

    Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

    Whats New
    IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

    IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

    Whats New
    Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

    Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

    Whats New
    Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

    Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

    Whats New
    Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

    Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

    Whats New
    2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

    2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

    Spend Smart
    Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

    Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

    Whats New
    Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com