Garuda Raih Pendapatan 717,45 Juta Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com — Maskapai badan usaha milik negara (BUMN) Garuda Indonesia mencatat pendapatan usaha sebesar 717,45 juta dollar AS pada kuartal I-2012. Pendapatan tersebut naik 23 persen dari kuartal yang sama tahun lalu. "Ini 90 persen revenue kita masih dari schedule airline (penerbangan berjadwal), 0,4 persen dari non-schedule, other 9,5 persen," sebut Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (30/4/2012).

Emirsyah pun menjelaskan, jumlah penumpang Garuda Indonesia tumbuh 25,3 persen atau mencapai 4,6 juta penumpang selama kuartal I. Sedangkan kargo yang diangkut naik 16,7 persen atau mencapai sekitar 65.000 ton kargo.

Selama kuartal I, frekuensi penerbangan Garuda, baik domestik maupun internasional, tumbuh 23 persen menjadi 35.144 penerbangan. Frekuensi penerbangan internasional tumbuh lebih tinggi dengan 27,27 persen, sedangkan domestik hanya 17,57 persen. Tingkat keterisian penumpang pun naik 1,53 persen menjadi 72,79 persen selama tiga bulan pertama 2012.

Catatan kinerja yang memuaskan ini pun berdampak pada laba operasi. Kerugian dalam hal laba operasi itu mengecil dari 30,4 juta dollar AS menjadi 6,8 juta dollar AS. Emirsyah beralasan, turunnya kerugian dalam hal operasi karena Garuda Indonesia gencar dalam mempromosikan penjualan tiket early bird dan melakukan Garuda Fair yang menjual tiket dengan harga yang kompetitif. "Ini yang signifikan sekali dalam memperbaiki kinerja," pungkas Emirsyah.