NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas mengalami penurunan terbesar dalam seminggu menyusul tiga pemungutan suara dari anggota Federal Open Market Committee menyimpulkan stimulus ekonomi lanjutan tidak diperlukan dan permintaan fisik di India selaku negara pengimpor emas terbesar pun turun.
Emas berjangka untuk pengantaran Juni turun 0,5 persen menjadi 1.654 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada Rabu (2/5/2012) pukul 1:41 PM di Comex, New York. Ini penurunan terbesar untuk sebuah kontrak aktif sejak 23 April 2012.
Presiden Bank Sentral cabang San Francisco, John Williams bersama dengan rekannya dari Richmond, Philadelphia dan Atlanta ragu akan perlunya pembelian obligasi tambahan untuk menekan suku bunga jangka panjang sekalipun adanya kondisi realisasi perekrutan tenaga kerja AS kurang dari yang diperkirakan.
Berdasarkan data ADP Employer Services yang berbasis di New Jersey, perusahaan-perusahaan di AS hanya merekrut 119.000 tenaga kerja pada bulan April. Padahal Bloomberg memperkirakan penambahan bisa terjadi hingga 170.000 orang. Selain itu, menurut Bombay Bullion Association, India hanya mengimpor emas dari 30 menjadi 35 metrik ton pada bulan April. Ini turun dari 90 ton pada April tahun 2011. "Pasar jelas terlihat khawatir," sebut Frank McGhee, Head Dealer Integrated Brokerage Services LLC, di Chicago, Rabu waktu setempat.
"Permintaan fisik juga sangat lemah," tambah Frank.
Kepemilikan emas pada perdagangan bursa berjangka Selasa (1/5/2012) lalu, hanya 2.381,6 ton. Menurut Bloomberg, ini merupakan angka terendah sejak 1 Februari 2012. "Pembelian signifikan oleh reksa dana harus berlanjut untuk menghembuskan nyawa kepada emas," sebut Edel Tully, analis UBS AG, di London. Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.