Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Makin Parah

Kompas.com - 27/05/2012, 03:35 WIB

Cilegon, Kompas - Antrean truk yang hendak menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, semakin panjang. Jika hari Jumat (25/5) panjang antrean truk di luar tol 6 kilometer, hari Sabtu panjang antrean mencapai 7,5 kilometer.

Purwadi, sopir truk pengangkut pakan udang dari Cikande, Kabupaten Serang, Banten, dengan tujuan Lampung, menuturkan, dirinya mulai terjebak antrean di Tol Jakarta-Merak Kilometer 95 pada Sabtu pukul 07.00.

Hingga menjelang pukul 15.00, truk yang dikendarainya masih terjebak antrean di Gerbang Tol Merak yang berada di Kilometer 98,250. ”Delapan jam terbuang percuma, hanya bergerak sejauh 3 kilometer,” kata Purwadi.

Panjang antrean di Tol Jakarta-Merak sepanjang Sabtu kemarin fluktuatif. ”Antrean terpanjang sempat mencapai Kilometer 94,750,” kata Fauzi, petugas Sentral Komunikasi PT Marga Mandala Sakti, Sabtu petang.

Sebagai gambaran, dilihat dari arah Jakarta, Gerbang Tol Merak berada di posisi Kilometer 98,250, Gerbang Tol Cilegon Barat di Kilometer 95, dan Gerbang Tol Cilegon Timur di Kilometer 87.

Pada kondisi antrean panjang, seperti Sabtu kemarin, kendaraan pribadi ataupun bus dari arah Jakarta yang hendak menuju Merak terpaksa dialihkan keluar di Gerbang Tol Cilegon Barat dan Gerbang Tol Cilegon Timur. Kendaraan pribadi ataupun bus selanjutnya melintas ruas arteri menuju Merak.

Kemarin petang, seluruh badan jalan ruas Cikuasa Atas sepanjang 4 kilometer tertutup deretan truk yang terjebak kemacetan total menuju Merak. Padahal, pada hari normal, ketika tidak ada antrean, kendaraan dari arah Jakarta ataupun Merak leluasa melalui poros penghubung Pelabuhan Merak dan Tol Jakarta-Merak tersebut.

Penutupan satu dari lima dermaga di Pelabuhan Merak memicu panjang antrean truk di Merak selama beberapa hari terakhir. Sejak dimulai pengerjaan tempat sandar kapal di Dermaga 2 Merak, jumlah perjalanan kapal setiap hari di lintas Merak-Bakauheni berkisar 69-73 kali.

Pada kondisi biasa, jumlah trip perjalanan kapal yang melayani penyeberangan kendaraan dan penumpang dari Merak ke Bakauheni rata-rata di atas 80 trip.

”Antrean panjang belakangan ini akibat akumulasi kedatangan truk sepanjang Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Kami perkirakan baru hari Senin nanti antrean terurai karena hari Minggu biasanya sepi bongkaran gudang,” kata Pelaksana Harian Manajer Operasional PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Didi Yuliansyah.

Antrean di Banyuwangi

Gelombang laut di Selat Bali meninggi sampai 3-4 meter sejak Jumat hingga Sabtu kemarin. Tingginya gelombang itu menyebabkan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang menuju Bali dan sebaliknya sempat ditutup sejak Jumat sekitar pukul 21.30 hingga Sabtu pukul 02.45. Akibatnya, ratusan truk dan bus antre di jalur pantura Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut Supriyanto, Kepala Cabang Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, kondisi gelombang di Selat Bali mencapai 4 meter kala itu. ”Itu tidak aman bagi penyeberangan. Jadi, kami memilih menghentikan penyeberangan untuk sementara waktu hingga gelombang mereda,” kata Supriyanto.

Menurut Supriyanto, salah satu kapal motor penumpang, yakni Nusa Makmur, sempat hanyut ke arah selatan. Kapal tersebut akhirnya bertahan di tengah laut dan baru bisa menepi sekitar pukul 23.00 di Pelabuhan Gilimanuk. (CAS/NIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com