Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Michael Widjaja Menggelorakan Properti Hijau

Kompas.com - 25/06/2012, 09:19 WIB

Melahirkan proyek ramah lingkungan bukan perkara gampang. Itu tak semata pada besarnya anggaran, tetapi komitmen para anggota staf di lapangan. Mereka diminta menghayati dan mencintai pekerjaannya. Dengan begitu, muncul tekad menghasilkan karya terbaik.

Seperti apa bangunan ramah lingkungan yang dimaksud?

Coba lihat bangunan di Sinar Mas Land Plaza di BSD City. Lobi mencakup separuh bangunan, tidak pakai AC, mengandalkan embusan angin alam. Bangunan lobi dibuat tinggi dan beberapa bagian terbuka.

Kemudian, hampir semua bahan yang kami gunakan lahir dari proses ramah lingkungan. Misalnya, kayu dan papan adalah papan ramah lingkungan. Lantai dan kaca dari proses ramah lingkungan. Lalu, konstruksi jendela diatur agar angin leluasa menyelusup. Ribuan pohon ditanam, dibiarkan tumbuh subur, untuk menemani kehidupan manusia yang damai.

Keberpihakan pada lingkungan ini tidak saja tampak pada gedung perkantoran, tetapi juga rumah dan sekolah. Kelak gedung-gedung atau perkantoran akan menyatu dalam satu jaringan yang menawan. Kami ingin gedung-gedung perkantoran sambung-menyambung tanpa sekat. Kami tak ingin model di Jalan Sudirman dan Thamrin yang sebelah-menyebelah, tetapi dipisahkan dinding. Alangkah baiknya kalau semua gedung menyatu, tidak lokalistik. Kota-kota di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang, sekat halaman dibuang dan publik bisa berjalan dengan sangat leluasa. Halaman kantor digunakan untuk memaksimalkan areal pedestrian.

Ruko tidak ramah lingkungan, dan amat banyak di BSD?

Ramah atau tak ramah lingkungan tergantung dari kita bagaimana mendesain dan membangunnya. Kini, semua ruko yang hendak dibangun kami bahas bersama-sama secara serius. Kami tidak asal bangun kendati permintaannya luar biasa. Bayangkan, berapa pun harga yang disodorkan langsung laku.

Apa boleh buat, ruko itu dijual lebih mahal. Kami optimistis, penampilan ruko-ruko dengan gaya baru akan lebih atraktif dan lebih hijau. Air hujan dialirkan ke dalam tanah, tidak ke got dan laut.

Kami akan menata lalu lintas. Infrastruktur kami perbaiki, angkutan umum ditata agar tak terjadi kemacetan parah. Kemacetan menguras energi, mengisap bahan bakar. Ini mesti ditata agar mimpi melahirkan BSD sebagai "a green city" terwujud.

Soal lingkungan, tidak bentrok dengan staf finansial?

Disadari, kadang kala lompatan terlalu maju tidak masuk dalam kalkulasi bisnis. Jika sudah begini, harus mengompromikan mimpi dengan realitas. Bagaimanapun mesti ada kalkulasi bisnis yang terkontrol. Kita hendak melestarikan lingkungan, mestinya termasuk melestarikan perusahaan. Kalau perusahaan yang berkomitmen lingkungan tetap lestari, lingkungan hidup pun akan tetap lestari.

Siapa guru dalam properti?

Ayah, Pak Mukhtar Widjaja. Ayah dibantu kakek (Eka Tjipta Widjaja) dan teman-temannya melahirkan Sinar Mas Land. Ayah keras, tetapi yang dikagumi, ia dapat membungkusnya dengan kasih sayang. Bertahun- tahun, ia mengajari konsistensi sikap, ketepatan waktu, cara mengambil kebijakan, cara melihat persoalan, dan melahirkan gagasan bernas. Belajar properti juga dari para senior Sinar Mas Land.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com