Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Beri Insentif ke Petani

Kompas.com - 27/07/2012, 07:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah disarankan menggunakan sebagian dana kontigensi pangan sebesar Rp 2 triliun pada APBN 2012 untuk mengatasi krisis kedelai. Sebagian dana itu bisa digunakan untuk insentif penanaman kedelai pada musim tanam ke III 2012 .

Hal itu dikatakan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat M Romahurmuziy atau akrab disapa Romi di Jakarta, Jumat (27/7/2012), menyikapi krisis kedelai.

Romi mengatakan, sebaiknya diberikan insentif kepada petani untuk melakukan upaya khusus kedelai sebesar Rp 1 juta per hektare. Pada musim tanam selanjutnya, bisa dialokasikan dana untuk 500.000 hektare lahan sehingga total dana yang diperlukan sebesar Rp 500 miliar.

"Maka akan ada tambahan produksi 1, 75-2 ton per hektare kedelai. Dengan demikian, ada tambahan produksi 875.000 sampai 1 juta ton kedelai pada akhir musim. Maka pada akhir tahun ini krisis kedelai bisa diakhiri," kata politisi PPP itu.

Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron mengatakan, Menteri Pertanian Suswono harus memastikan apa akar masalah krisis kedelai saat ini. Jika menyangkut stok, tentunya perlu ada tambahan stok kedelai untuk jangka waktu tertentu.

"Tetapi, jika ini permainan spekulan, harus ditindak tegas. Di balik semua ini, kita ambil hikmahnya untuk saatnya berpikir dan bekerja yang menyangkut hajat hidup masyarakat," kata Herman.

Seperti diberitakan, pemerintah mengambil kebijakan memfasilitasi dan memberikan keleluasaan kepada koperasi serta perajin tahu dan tempe untuk melakukan impor langsung. Pemerintah juga menerapkan pembebasan bea masuk impor kedelai hingga akhir tahun ini. Kebijakan itu diharapkan bisa mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga kedelai saat ini.

Setidaknya, kebutuhan kedelai dalam negeri sekitar 2,25 juta ton. Namun, saat ini produksi dalam negeri baru sekitar 779.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com