JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan Indeks laju pertumbuhan harga properti mewah dunia, Jakarta menempati peringkat pertama dengan pertumbuhan selama lima tahun sebesar 88.3%. Pada kuartal 2-2012, Jakarta menempati peringkat kedua berdasarkan kenaikan harga rata-rata sebesar 28.5% yoy untuk sektor kondominium mewah.
Demikian hasil riset Knight Frank Prime Global Cities Index pada kuartal-2 2012 yang dikirimkan kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (3/8/2012). Dengan angka kenaikan itu, Knight Frank mencatat, Jakarta menempati peringkat kedua terbesar dari 27 kota global di dunia, disusul Hongkong, Beijing, Mumbai, Kuala Lumpur, Singapura, Sydney dan Shanghai di Asia Pasifik.
Sebagai perbandingan, Jakarta menempati peringkat 3 pada kuartal 4-2011 dengan kenaikan sebesar 14.3% yoy. Di antara sembilan pasar properti mewah di Asia, hanya tiga kota besar di Asia yang masih mengalami kenaikan harga selama 3 bulan pada kuartal 2- 2012, yaitu Bangkok-Thailand, Jakarta-Indonesia, dan Hong Kong-China.
Sampai 2012 ini, antisipasi perlambatan volume transaksi penjualan diperkirakan akan terjadi karena adanya liburan lebaran dan liburan akhir tahun. Namun demikian, dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di kisaran 6%, politik yang stabil, terbatasnya pasokan properti mewah dan meningkatnya jumlah pertumbuhan orang kaya Indonesia, harga rata-rata properti mewah di Jakarta diprediksi masih akan meningkat dengan kenaikan rata-rata mencapai sebesar ±15-20% selama semester 2 atau akan lebih besar kenaikannya bagi kondominium mewah dengan lokasi strategis, desain eksklusif, fasilitas premium, serta kualitas interior mewah.
Fakky I Hidayat, Senior Associate Director Knight Frank Indonesia mengatakan, dampak pengaruh krisis ekonomi global dan penerapan pelaporan transaksi properti senilai di atas Rp 500 juta terhadap permintaan properti mewah diperkirakan tidak terlalu signifikan mempertimbangkan kenaikan harga dan meningkatnya permintaan. Faktor terbatasnya penawaran dan harga lahan yang semakin meningkat telah memicu lonjakan harga di samping tingginya permintaan konsumen untuk berinvestasi di sektor properti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.