Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berani Duduk di Kursi Paku Ini?

Kompas.com - 18/08/2012, 09:15 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com — Tak perlu takut, coba saja duduk di kursi paku ini. Jangan mau kalah dengan para pesulap yang memperagakan ilusi tidur di atas ranjang berpaku.

“Anda berani menerima tantangan? Duduklah di atas kursi ini tepat di atas paku-paku,” demikian tercantum dalam secarik kertas berisi tantangan. Sebelahnya adalah sebuah kursi penuh dengan paku yang tampak mengerikan.

Kursi ini bisa Anda temukan di Gedung Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspa Iptek) di Kota Baru Parahyangan, Bandung, Jawa Barat. Lokasi ini lebih dikenal dengan tempat jam matahari atau sundial terbesar di Indonesia.

Nah, setelah duduk di kursi paku tersebut, bersiaplah untuk kaget. Sebab, Anda tak akan merasakan sakit. Jawabannya sebenarnya sederhana saja. Nyatanya paku yang berjumlah banyak itu memiliki tinggi yang relatif sama. Pun dengan jaraknya yang relatif sama antara paku satu dengan paku lainnya.

Seluruh ujung paku pun memberikan tekanan yang jauh lebih kecil dibandingkan jika hanya satu paku yang diduduki. Oleh karena itu, duduk di kursi paku itu pun tak menyebabkan luka. Beda ceritanya jika Anda duduk di kursi dengan hanya satu paku.

Merasa kursi paku ini menarik untuk dicoba? Berarti Anda akan cocok pelesiran di museum Iptek tersebut. Apalagi jika melancongnya bersama anak Anda. Dijamin, belajar sains menjadi acara yang menyenangkan.

Selintas museum ini mirip dengan Museum Pusat Peragaan Iptek di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Keduanya sama-sama memiliki beragam koleksi alat peragaan sains. Hampir semua alat peraga di Gedung Puspa Iptek dibuat interaktif sehingga dapat dimainkan oleh pengunjung. Tanpa sadar, pengunjung asyik bermain, padahal sambil belajar.

Ada lebih dari 20 alat peraga di tempat ini. Selain kursi paku, alat peraga lainnya yang menarik adalah sepeda gantung. Pengunjung bisa naik sepeda yang meniti tali di ketinggian. Namun, pastikan berat Anda tak lebih dari 50 kilogram untuk mencoba tantangan naik sepeda di ketinggian.

Coba juga baterai tangan. Tahukah Anda bahwa dalam tubuh kita tersimpan muatan listrik? Nah, alat peraga yang satu ini dapat membuktikan hal tersebut. Tak percaya? Anda harus mencoba langsung sendiri alat ini.

Ada juga alat peraga yang disebut Mirrorly Window. Cermin ini membuat seperti mempermainkan tubuh. Ia membuat tangan seolah-olah tidak bekerja sama dengan otak.

Salah satu alat peraga favorit pengunjung adalah cermin antigravitasi. Saat mencoba alat peraga ini, dijamin membuat Anda tertawa. Alat peraga ini sederhana saja, hanya berupa dinding berkaca. Pengunjung diminta berdiri di samping cermin besar.

Posisinya harus diperhatikan dan tepat. Lalu, berpegang pada bagian belakang cermin dengan tangan kanan. Setelah itu, angkat kaki kiri dari lantai dan juga tangan kiri. Dan, bersiaplah terpana, Anda seolah-olah sedang terbang.

Daya tarik utama Gedung Puspa Iptek sendiri adalah jam matahari yang mendapatkan rekor Muri sebagai jam matahari terbesar di Indonesia. Untuk melihat sebesar apa jam matahari yang dimaksud, naik saja ke lantai teratas, yaitu lantai tiga dari Gedung Puspa Iptek.

Menuju ke Gedung Puspa Iptek

Gedung Puspa Iptek berada di Kota Baru Parahyangan, tepatnya di Jalan Raya Padalarang 427. Dari pusat Kota Bandung, misalnya Gedung Sate, Anda bisa mengarahkan mobil ke Jalan Buah Batu. Lalu masuk saja ke Tol Buah Batu, setelah itu keluar di pintu Tol Padalarang.

Dari pintu keluar ini, lokasi Kota Baru Parahyangan sudah dekat. Cukup belok ke kanan dan setelah beberapa meter belokkan mobil ke kiri menuju gapura pintu masuk Kota Baru Parahyangan.

Pilihan lain bisa dengan naik shuttle bus Damri rute Leuwipanjang - Kota Baru Parahyangan. Bus ini akan melewati alun-alun, Jalan Asia Afrika, dan Pasirkaliki. Waktu interval bus sekitar setiap 30 menit.

Gedung Puspa Iptek sendiri berada dekat dengan gapura masuk Kota Baru Parahyangan. Lokasinya berada di tengah-tengah jalan. Cari saja bangunan dengan jam matahari di atasnya.

Namun, Anda tak bisa menghentikan mobil di area ini. Jika Anda membawa mobil, maka parkirlah di supermarket yang ada di dekat gedung tersebut. Pengunjung yang berkunjung dikenakan tiket masuk seharga Rp 12.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com