Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ECB Sepakat Membeli Obligasi

Kompas.com - 07/09/2012, 05:01 WIB

FRANKFURT, Kamis - Bank Sentral Eropa atau ECB akhirnya sepakat mengeluarkan program pembelian obligasi guna melawan krisis utang zona euro. Selain itu, ECB juga mempertahankan suku bunga sebesar 0,75 persen. Pasar saham menguat dan kurs euro melemah setelah keputusan tersebut.

Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi di Frankfurt, Jerman, Kamis (6/9), mengumumkan bahwa rencana baru itu ditujukan pada pasar sekunder. Diharapkan, dengan langkah tersebut, dapat mengurangi distorsi pada pasar obligasi dan menjawab ketakutan investor mengenai kelangsungan euro.

Skema yang sudah ditentang bank sentral Jerman Bundesbank itu akan fokus pada obligasi yang jatuh tempo dalam tiga tahun. Menurut Draghi, hanya satu anggota Dewan Gubernur ECB yang menentang program Outright Monetary Transactions (OMT) ini.

”Di dalam kondisi tertentu, kami akan bekerja efektif untuk mencegah terjadinya skenario yang berpotensi destruktif,” ujar Draghi pada jumpa pers setelah pertemuan.

Para investor sudah menantikan langkah apa yang akan diambil ECB untuk membantu menurunkan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia yang terus melonjak.

Imbal hasil ini mencerminkan biaya bunga yang harus dibayar oleh pemerintah negara bersangkutan ketika mereka menjual obligasi itu. Diharapkan, program pembelian obligasi ini akan menaikkan harga obligasi dan menurunkan tingkat imbal hasil karena harga dan imbal hasil bergerak ke arah berlawanan.

Dengan penurunan tingkat imbal hasil, itu berarti biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk membayar utangnya lebih rendah. Banyak negara yang secara terus-menerus menerbitkan obligasi untuk membayar obligasi yang jatuh tempo.

Jika bunga yang diminta investor terlalu tinggi, keuangan negara akan makin terbebani. Beban bunga obligasi yang makin besar itulah yang membuat Yunani, Irlandia, dan Portugal meminta bantuan dana talangan dari negara zona euro lain.

Disambut baik

Harga saham di bursa Madrid langsung melonjak hingga indeks menguat 3 persen setelah Draghi mengumumkan langkah ECB ini. Bursa Italia juga naik 3 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Kamis 30 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Kamis 30 Mei 2024

Spend Smart
Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Whats New
Apa Kepanjangan Tapera?

Apa Kepanjangan Tapera?

Whats New
IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

Whats New
Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Whats New
Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

Whats New
Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Whats New
Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Whats New
IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Whats New
Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Whats New
Proses 'Refund' Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Proses "Refund" Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Whats New
Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com