Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Konektivitas Energi ASEAN

Kompas.com - 12/09/2012, 13:46 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

PHNOM PENH, KOMPAS.com -- Konektivitas bidang energi antar negara-negara anggota ASEAN beserta negara-negara mitra dialognya, dinilai mendesak untuk dilakukan. Hal ini untuk memperkuat ketahanan energi di kawasan tersebut.

Demikian disampaikan Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen, dalam upacara pembukaan Pertemuan ASEAN Bidang Energi Tingkat Menteri, di Phnom Penh, Kamboja, Rabu (12/9/2012).

Wartawan Kompas Evy Rachmawati melaporkan, pertemuan para menteri energi negara-negara anggota ASEAN tersebut mencerminkan semangat kebersamaan dan keinginan kuat untuk membina hubungan antar negara-negara ASEAN dan mitra dialognya. "ASEAN merupakan organisasi mitra strategis di Asia, dan diakui di dunia," ujar Hun Sen.

Dengan komitmen ekonomi dan politik yang kuat, komunitas ASEAN berhasil bertransformasi untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan politik. "Setelah krisis keuangan global, ASEAN+3 sepakat memperkuat kerja sama, investasi di berbagai bidang, termasuk agrikultur dan infrastruktur fisik untuk mewujudkan ketahanan energi dan pangan," tuturnya.

Terkait hal itu, konektivitas sektor energi merupakan elemen kunci dalam keterhubungan antar pemimpin ASEAN. "Perlu ada kerja sama tingkat ASEAN untuk menjamin ketersediaan energi, produksi dan konsumsinya, serta dampak sosial dan lingkungan mengantisipasi perubahan iklim," kata Hun Sen.

Dalam konteks tersebut, perlu dikembangkan energi baru terbarukan seperti tenaga air, tenaga angin, surya, biomassa dan biogas. Hal ini untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan menjadi 15 persen pada tahun 2015, dan melindungi lingkungan dari kerusakan akibat pemanfaatan energi.

Produksi energi harus memberi kontribusi terhadap bauran energi di masing-masing negara di ASEAN. Namun diakui, pemanfaatannya masih terbatas. "Perlu ada transfer teknologi di negara-negara ASEAN," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com