Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Gelar Misi Dagang ke Kolombia

Kompas.com - 14/09/2012, 17:05 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Bisnis Indonesia yang telah dilaksanakan di Bogota pada 12 September 2012 berhasil menarik minat sedikitnya 40 peserta yang mewakili perusahaan-perusahaan di Kolombia untuk mengetahui lebih jauh berbagai peluang bisnis dengan Indonesia. Kolombia memandang Indonesia sebagai negara prioritas di Asia dan mengharapkan dalam waktu dekat kedua negara akan memiliki agenda kerja sama untuk menghasilkan MoU/Trade Agreement di bidang perdagangan.

Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami dalam siaran pers Jumat (14/9/2012), meskipun Kolombia merupakan negara yang secara geografis sangat jauh letaknya dengan Indonesia, namun bukan menjadi kendala untuk melakukan kerja sama perdagangan yang lebih intensif. " Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menjembatani jurang pemisah karena kondisi geografis, bahasa, dan budaya. Jurang pemisah ini telah membentuk semacam mental block yang mengakibatkan kurangnya informasi yang diperoleh masing-masing pihak. Komunikasi dan saling bertukar informasi harus terus dibuka dan lebih diintensifkan agar kita lebih saling mengenal," tambahnya.

Wakil Menteri Perdagangan Kolombia, Gabriel Andre Duque yang berkesempatan hadir dalam forum bisnis tersebut menyampaikan bahwa dengan posisinya yang strategis, berada di tengah kawasan Amerika Tengah dan Selatan, Kolombia menawarkan diri sebagai pintu gerbang bagi Indonesia untuk memasuki seluruh negara di kawasan. Kolombia berminat untuk bekerja sama lebih luas di bidang produk gula, kelapa sawit, karet, kakao, pariwisata, serta ekspor sapi dan daging sapi. Minat sangat besar juga datang dari pengusaha Kolombia untuk bekerja sama dengan pengusaha Indonesia di berbagai bidang. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengusaha Kolombia yang ikut dalam Trade Expo Indonesia yang diadakan setiap tahun di Jakarta.

Kolombia telah membuka kembali Kedutaan Besarnya di Jakarta pada tahun 2011 lalu. Menurut data KBRI Bogota, saat ini rata-rata kunjungan masyarakat Kolombia adalah 600 orang per tahun. Kunjungan tersebut biasanya dilakukan untuk keperluan bisnis dan wisata. Dengan semakin dikenalnya kedua negara oleh masyarakat masing-masing, diharapkan perkembangan dan potensi kedua negara dapat dimanfaatkan untuk kerja sama yang lebih jauh dan saling menguntungkan melalui kerja sama bisnis, perdagangan, dan investasi.

Total perdagangan Indonesia dan Kolombia tahun 2007 sebesar 112,8 juta dollar AS, meningkat 11,4 persen menjadi 171,5 juta dollar AS di tahun 2011. Untuk periode Januari-Juni 2012 telah mencapai 95,39 juta dollar AS, meningkat 43,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2011 sebesar 66,47 juta dollar AS.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com