Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pertumbuhan Ekonomi Tetap 6,8 Persen

Kompas.com - 28/09/2012, 07:43 WIB
Didik Purwanto

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 mendatang sebesar 6,8 persen. Target tersebut merupakan target bawah yang selama ini diterapkan oleh pemerintah.

"Kesepakatan kami dengan komisi XI dan Panja A Banggar, pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 6,8 persen," kata Bambang di Rapat Banggar DPR Jakarta, Kamis (27/9/2012) malam.

Target pertumbuhan ekonomi tahun depan tersebut juga selaras dengan target yang telah disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada laporan Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna DPR, Kamis (16/8/2012) lalu. Saat itu, SBY menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 sekitar 6,8 persen.

Sebelumnya, Presiden memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 6,3 persen hingga 6,8 persen pada tahun ini. Pertumbuhan ini tak lepas dari investasi yang tumbuh dua digit, yakni 11,2 persen. Tumbuhnya perekonomian Indonesia di tengah-tengah krisis Eropa tak lepas dari tingginya pengeluaran konsumsi dan investasi yang kuat.

Dalam rapat tersebut juga dipaparkan bahwa untuk inflasi dari RAPBN tahun depan sebesar 4,9 persen. Nilai tersebut merupakan kesepakatan komisi XI dan panja A Banggar yang juga sebesar 4,9 persen year on year. Mengenai suku bunga edaran per 3 bulan, usulan dalam RAPBN sebesar 5 persen.

Sementara kesepakatan komisi XI dan panja A Banggar juga persen 5 persen. Untuk nilai tukar dalam RAPBN diasumsikan Rp 9300 per dollar AS. Sementara komisi XI dan panja A Banggar juga menyepakati sebesar Rp 9300 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

    Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

    Work Smart
    Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Spend Smart
    IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

    IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

    Whats New
    Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

    Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

    Whats New
    Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

    Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

    Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

    Whats New
    Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

    Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

    Whats New
    Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

    Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

    Whats New
    IHSG Diperkirakan Sentuh 'All Time High' Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diperkirakan Sentuh "All Time High" Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

    Earn Smart
    Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

    Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

    Whats New
    Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan 'Skincare', Ada 'Cashback' 100 Persen

    Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan "Skincare", Ada "Cashback" 100 Persen

    Spend Smart
    [POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

    [POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

    Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

    Whats New
    Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

    Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

    Earn Smart
    Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan soal Ikang Fawzi Antre Layanan Berjam-jam

    Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan soal Ikang Fawzi Antre Layanan Berjam-jam

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com