Berdasarkan Surat Direktur Utama Jasa Marga Nomor AA.PT01.696, penyesuaian tarif tol dengan target Juli 2012 telah dimohonkan. Kenaikan terakhir tarif tol tersebut pada 5 Juli 2010.
Namun, evaluasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sempat menemukan belum dipenuhinya beberapa indikator standar pelayanan minimum (SPM), di antaranya jalan berlubang serta rusak dan pagar milik jalan (rumija) hilang. Maka, kenaikan tarif tol ditunda tiga bulan lebih.
”Kami telah memperbaiki jalan tol itu,” ujar Hasanudin. Dia menambahkan, upaya pemenuhan SPM dikerjakan tiap hari, tidak sekadar saat pengumuman tarif tol naik atau tidak.
Di sisi lain anggota BPJT, Agus Sidharta, mengatakan, kenaikan tarif tol tak perlu dipersoalkan. ”Terlalu banyak stigma negatif terhadap tol. Seolah-olah investor yang untung saat bangun tol atau orang kaya diuntungkan saat tol terbangun,” ujarnya.
Padahal panjang ruas tol di Indonesia hanya 770 km. ”Bandingkan dengan panjang tol di China yang mencapai 30.000 km di samping 65.000 km jalan bebas hambatan,” ujarnya.