Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bea Masuk Tambahan Terigu Tidak Tepat

Kompas.com - 15/10/2012, 19:40 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com — Turgay Unlu, ketua asosiasi eksportir produk gandum, kacang-kacangan, dan minyak sayur Turki, dalam siaran persnya, Senin (15/10/2012), menyatakan bahwa upaya untuk membatasi volume impor tepung gandum dengan menambah bea masuk safeguard pada produk impor tersebut akan berimbas pada pengeluaran konsumen Indonesia.

Pernyataan Unlu tersebut menanggapi penyelidikan yang tengah dilakukan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) terkait adanya desakan dari para produsen lokal untuk menerapkan kebijakan pengamanan perdagangan kepada negara-negara pengekspor tepung gandum, termasuk Turki.

Alasan para produsen lokal di Indonesia saat mereka meminta diterapkan bea masuk safeguard pada produk impor adalah rendahnya produktivitas dan keuntungan serta kepentingan publik. Unlu menggarisbawahi bahwa ada kekurangan dan ketidakkonsistenan klaim tersebut dengan catatan keuangan yang mereka berikan kepada KPPI.

Menurut Unlu, beberapa produsen lokal Indonesia mengklaim terjadi penurunan dalam produksi, efisiensi, kapasitas, dan penjualan mereka. Namun, bila melihat pada data yang menjadi dasar penyelidikan, yang bisa dilihat hanyalah peningkatan. Contohnya ketika puncak impor pada tahun 2010, total penjualan para produsen lokal meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya, dan ketika tahun 2009 meningkat 22 persen. Jelas sekali tidak ada penurunan penjualan, melainkan peningkatan angka penjualan di tahun 2011 sehingga saat impor mencapai titik tertinggi pangsa pasar dan keuntungan para produsen lokal juga meningkat.

Unlu mempertanyakan alasan penyelidikan yang didasarkan data tersebut, dimana data tidak menunjukkan apa pun selain pengembangan dan perkembangan industri penggilingan lokal. Unlu juga menambahkan bahwa laporan keuangan yang ditunjukkan para penggugat jelas membuktikan bahwa posisi Turki, yang menghindari segala inisiatif ekspor yang bisa merugikan neraca perdagangan dan pasar tenaga kerja negara pengimpor.

Unlu mengungkapkan,Turki selalu mempertimbangkan keuntungan negara sahabat seperti Indonesia dan memberikan perhatian bagi kepentingan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga terjangkau.     

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com