Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swasembada Gula Mustahil Dicapai

Kompas.com - 13/11/2012, 02:44 WIB

Jakarta, Kompas - Swasembada gula nasional mustahil dicapai tanpa ada perluasan luas lahan, peningkatan kapasitas pabrik gula, dan peningkatan rendemen gula dalam tebu. Ketiga hal mendasar itu selama ini tidak dilakukan pemerintah secara optimal, sebaliknya upaya menjauhkan dari target swasembada mulai mewarnai pengambil kebijakan.

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Arum Sabil mengatakan itu, Senin (12/11), di Surabaya. ”Jumlah pabrik gula nasional sekarang 62 unit dengan kapasitas terpasang inklusif pabrik gula sekarang hanya 213.000 ton tebu per hari. Dengan menghitung hari giling dalam setahun 150 hari, untuk rendemen yang mencapai 10 persen produksi gula nasional hanya akan mencapai 3,2 juta ton,” katanya.

Ini jauh dari target swasembada gula sebanyak 5,7 juta ton tahun 2014. Selain itu, luas lahan tebu nasional saat ini juga hanya 450.000 ton. Dengan produktivitas tebu per hektar 100 ton, kapasitas terpasang pabrik gula nasional tak akan sanggup menampung produksi tebu nasional.

Tidak ada pilihan lain bagi pemerintah selain menambah kapasitas pabrik gula sehingga mampu mengolah tebu sesuai dengan pasokan. Di sisi lain, pasokan tebu juga harus ditingkatkan dengan menambah luas lahan tebu 300.000 hektar.

Kesenjangan dalam penentuan persentase rendemen gula disebabkan minat petani untuk menanam tebu berkurang. Tim independen rendemen diperlukan untuk menghindari konflik yang dipicu rasa saling curiga antara petani dan pabrik gula.

PT Perkebunan Nusantara X (Persero) telah mempersiapkan lahan tanaman tebu sebelum membangun pabrik gula di Pulau Madura. Direktur Utama PTPN X Subiyono mengatakan, Pulau Madura cocok untuk mengembangkan tanaman tebu karena faktor sinar matahari membantu peningkatan kualitas tebu. Kualitas tebu sangat penting karena berkaitan dengan pencapaian rendemen.

Dia menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, PTPN X sudah mengembangkan sekitar 1.300 hektar lahan tebu Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang. Rendemen tebu dari Madura cukup bagus, minimal 7,5 persen. Bahkan ke depan, dengan menerapkan sistem pertanian yang bagus, rendemen bisa mencapai minimal 8 persen.

Ia menambahkan, pengembangan lahan tebu dilakukan di lahan tidur yang selama ini kurang produktif. (ETA/MAS/ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com