Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Naik

Kompas.com - 04/01/2013, 03:13 WIB

jakarta, kompas - Tren harga minyak mentah Indonesia (ICP) tahun 2013 diproyeksikan naik hingga menyentuh angka 115 dollar AS per barrel seiring peningkatan permintaan secara global. Hal ini perlu diwaspadai karena akan berdampak pada pembengkakan subsidi bahan bakar minyak.

Pengamat perminyakan Kurtubi, Kamis (3/1), di Jakarta, menyatakan, ICP pada triwulan I-2013 diproyeksikan naik menjadi 115 dollar AS per barrel. Hal ini karena secara makro konsumsi minyak mentah dunia tahun ini diperkirakan akan naik minimal 1 juta barrel per hari, terutama dari China dan India, serta dipengaruhi upaya pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan kawasan Eropa.

Selain itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga akan berpegang pada kuota produksi minyak mentah yang disepakati. Saat ini produksi minyak OPEC sekitar 30 juta barrel per hari. ”Mereka akan memainkan tingkat produksi untuk menjaga agar harga minyak tidak jatuh,” katanya.

Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) tahun ini. Dalam APBN 2013, asumsi ICP ditetapkan 100 dollar AS per barrel, sedangkan subsidi BBM Rp 193,8 triliun. Jika ICP melonjak hingga 115 dollar AS per barrel, subsidi BBM diperkirakan membengkak hingga Rp 50 triliun dari yang dianggarkan.

Untuk mengurangi beban subsidi BBM, tutur Kurtubi, solusi paling mudah dan efektif adalah menaikkan harga BBM bersubsidi sekitar Rp 1.500 per liter diikuti pendekatan jitu kepada masyarakat, misalnya dana subsidi yang dihemat akan langsung dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk infrastruktur transportasi. ”Ini lebih efektif jika dibandingkan pengendalian BBM bersubsidi yang bisa memicu ketegangan sosial di berbagai daerah,” katanya.

Tim Harga Minyak Indonesia, dalam situs Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengemukakan, berdasarkan perhitungan formula ICP, rata-rata harga minyak mentah Indonesia Desember 2012 mencapai 106,9 dollar AS per barrel. Hal ini berarti naik 0,22 dollar AS per barrel dari 106,68 dollar AS per barrel November lalu.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi (ReforMiner Institute) Pri Agung Rakhmanto menyatakan, kenaikan ICP Desember 2012 tidak akan terlalu berpengaruh lagi terhadap APBN Perubahan 2012. Realisasi rata-rata ICP sepanjang tahun 2012 kemungkinan sekitar 112 dollar AS per barrel. ”Dan pemerintah telah menghitung, subsidi energi akan membengkak dibandingkan asumsi APBN-P 2012,” ujarnya.

Tim Harga Minyak Indonesia menjelaskan, kenaikan ICP Desember 2012 disebabkan, antara lain, meningkatnya permintaan minyak mentah dan produk minyak pada musim dingin di negara-negara di belahan bumi utara. Badan Energi Internasional memproyeksikan, permintaan minyak global 2012 naik 0,1 juta barrel per hari dibandingkan dengan bulan sebelumnya. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com