CILACAP, KOMPAS.com - Jalur selatan Jawa yang menghubungkan Majenang, Kabupaten Cilacap dengan Kota Banjar, Jawa Barat mulai dibuka untuk dua arah kendati hanya dibatasi pada malam hari.
Sedangkan pada siang hari, lalu lintas kembali diberlakukan sistem buka tutup untuk memudahkan pembersihan sisa-sisa material dari tepi jalan raya.
Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Cilacap Edy Gunawan, Selasa (8/1/2013) mengatakan, pascalongsor di Jalan Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, diberlakukan sistem buka tutup karena pekerja masih harus menyingkirkan material.
"Namun, kalau malam hari, karena volume kendaraan tidak sepadat siang, bisa dibuka untuk dua arah baik dari arah Cilacap maupun Banjar," terangnya.
Edy mengatakan, masih banyak material sisa longsoran pada Kamis lalu yang menumpuk di tepi jalan. Pihaknya juga masih membuat terasiring pada bukit di selatan jalan agar tidak cepat longsor.
Tanah longsor dari bukit Tilu di jalur selatan Jateng sempat menyebabkan jalur utama terputus akibat adanya tiga titik timbunan material longsoran dengan panjang 100--200 meter. Lokasi longsoran antara pabrik pengolahan kayu PT Waroeng Batok Industry hingga SPBU Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur.
Selain itu, BPT Bina Marga juga kemungkinan akan membuat saluran air di sekitar pekarangan warga yang berada di sisi utara jalan raya. Hal itu supaya aliran air dari atas bukit yang selama ini tertahan tumpukan material longsoran dapat lancar mengalir.
Kendaraan yang melintas di jalur tersebut juga diimbau berhati-hati dan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.