Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Elpiji 3 Kg di Jatim Meningkat

Kompas.com - 15/01/2013, 18:57 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -- Setelah program konversi minyak tanah ke gas di Jawa Timur berjalan lebih dari empat tahun, konsumsi elpiji 3 kg oleh masyarakat terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2012, penyaluran elpiji 3 kg di Jatim mencapai 917.504 metric ton (MT). Penyaluran ini meningkat 36.3 persen dibanding penyaluran tahun 2011, sebesar 673.256 MT.

Peningkatan secara signifikan, menurut Asisten Hubungan Pelanggan PT Pertamina Unit Pemasaran Jatim-Bali-Nusa Tenggara, Rustam Aji, indikator tingginya animo masyarakat untuk menggunakan elpiji. Peningkatan ini lebih besar dari pertumbuhan konsumsi 2010 ke 2011 sebesar 24.8 persen, dimana penyaluran elpiji 3 kg pada 2010 sebesar 539.366 MT.

"Peningkatan konsumsi tersebut tentu memerlukan dukungan infrastruktur dan sistem distribusi yang memadai. Saat ini, di Jatim terdapat 68 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji khusus 3 kg. Sementara itu, masih ada 12 SPPBE dalam tahap pembangunan," kata Rustam, Selasa (15/1/2013).

Menurut Rustam, sejak Mei 2012, Pertamina telah melaksanakan penataan distribusi elpiji 3 kg di tingkat agen. Apalagi elpiji 3 kg merupakan barang subsidi, maka penataan ini diperlukan untuk mempermudah pengawasan, agar elpiji 3 kg lebih tepat sasaran, baik dari sisi pengguna maupun wilayah peredarannya.

Di Provinsi Jatim saat ini terdapat sedikitnya 480 agen dan 9.240 pangkalan elpiji khusus 3 kg. Pengawasan dan pembinaan ke lembaga penyalur resmi, secara rutin juga dilakukan. Selain untuk memeriksa tabung elpiji yang beredar serta memberi pemahaman aspek keselamatan LPG.

Pertamina juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, untuk memastikan tingkat harga di tingkat agen dan pangkalan masih sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 20 Tahun 2010 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg di daerah ini.

Oleh karena itu Pertamina mengimbau masyarakat untuk melakukan pembelian elpiji di lembaga penyalur resmi Pertamina, yakni agen atau pangkalan. Cara ini, selain mendapatkan kepastian dari sisi harga, masyarakat juga dapat memastikan kuantitas/berat elpiji yang dibeli dengan cara ditimbang terlebih dahulu.

Pertamina juga berharap agar masyarakat teliti dan hati-hati dalam mengamati dan mengawasi peredaran tabung gas elpiji 3 kg yang ada di lingkungan sekitar. "Laporkan ke pihak berwajib jika menemukan tindak penyelewengan elpiji dengan cara 'menyuntik' untuk mengurangi isi 3 kg," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com