Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Investasi Sorong Terbuka Lebar

Kompas.com - 04/02/2013, 03:11 WIB

Awal tahun 2013, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Grup Bosowa memiliki hajatan besar di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Dua perusahaan itu membangun pabrik semen dan menjanjikan kemudahan pembangunan infrastruktur di Papua.

PT Semen Indonesia datang lebih dahulu ke Sorong. Setelah 11 bulan bekerja, mereka meresmikan pabrik pengemasan semen yang terletak di kawasan industri Arar, Distrik Mayamuk, Sorong, Jumat (25/1).

Pabrik pengemasan itu bisa memproduksi 2.200 zak semen per jam dan 120 ton semen curah per jam. Dermaga khusus sepanjang 120 meter guna memudahkan kapal pengangkut semen setengah jadi dibangun terlebih dahulu. Pabrik dibangun dengan investasi Rp 162 miliar.

Dua hari sebelumnya, sekitar 200 meter dari lokasi pabrik PT Semen Indonesia, Grup Bosowa juga merayakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik semennya. Pabrik semen Bosowa itu rencananya berkapasitas 750.000 ton semen per tahun, dan dibangun dengan investasi Rp 679 miliar (Kompas, 26/1).

Awal kemajuan

Saat peresmian pabrik pengemasan milik PT Semen Indonesia, Bupati Sorong Stepanus Malak mengungkapkan keinginan daerahnya untuk dapat maju. ”Pengusaha berinvestasilah juga di Papua agar kami merasakan kesejahteraan seperti di Pulau Jawa pula,” katanya.

Menurut Stepanus, pabrik semen itu diharapkan menjadi awal kemajuan pembangunan di Papua. Semen adalah material dasar untuk membangun gedung, rumah, dan fasilitas lain. Di Papua, selama ini semen sangat terbatas persediaannya. Harganya pun melonjak hingga Rp 100.000 per zak dari harga normal Rp 55.000 per zak.

Dengan adanya pabrik semen di Sorong, harga semen di Papua diharapkan turun sebab biaya distribusi terpangkas. Warga Papua pun makin mudah membangun infrastruktur fisik dan kesejahteraan bisa meningkat. Jika infrastruktur fisik banyak terbangun, investor makin mantap untuk berinvestasi.

Gagasan itulah yang membuat Pemerintah Kabupaten Sorong memberikan kemudahan dalam pembangunan dua pabrik semen itu. Kemudahan itu, antara lain, dipercepatnya proses perizinan dan pembangunan jalan di kawasan industri Arar seluas 6.000 hektar.

Kawasan industri Arar kini masih sepi. Selain PT Semen Indonesia dan Grup Bosowa, kawasan industri itu juga ditempati perusahaan minyak dan gas, serta perusahaan pengolahan kayu. ”Saya yakin 20 tahun ke depan kawasan industri ini sudah padat,” kata Stepanus.

Berdasarkan kondisi geografisnya, Sorong menjadi pintu masuk strategis ke Papua. Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto merancang pabrik pengemasan semen di Sorong sebagai hub atau penghubung ke daerah lain. Produknya dapat dengan mudah didistribusikan ke wilayah Papua dan Maluku.

”Awalnya baru pabrik pengemasan, tetapi ke depan kami juga memikirkan untuk membangun grinding plant (pabrik semen) juga di Sorong,” ujar Dwi. PT Semen Indonesia memetakan sumber bahan baku semen di Papua yang bisa diolah pula.

Direktur Industri Kimia Hilir Kementerian Perindustrian Toeti Rahajoe menilai, ekspansi PT Semen Indonesia dan Grup Bosowa ke Sorong sudah tepat karena pasar semen wilayah Indonesia timur terus meningkat.

Kebutuhan semen di Indonesia meningkat 14,5 persen dari 48 juta ton tahun 2011 menjadi 55 juta ton tahun 2012. Sebanyak 54 persen dari kebutuhan semen tahun 2012 berasal dari wilayah Indonesia timur.(Herpin Dewanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com