Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Saya Belum Mengerti Teknis Impor Daging

Kompas.com - 05/02/2013, 14:10 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Suswono menegaskan, dia sama sekali tidak terlibat dalam dugaan suap impor daging sapi. Dia mengaku akan membeberkan kasus ini secara jelas kepada Presiden maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya tidak terlibat. Justru saya belum mengerti secara jelas tentang teknis impor daging, soalnya itu berada di Dirjen Peternakan Hewan. Tapi, saya akan klarifikasi secara jelas nanti," kata Suswono saat ditemui selepas rapat koordinasi di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/1/2013).

Menurut Suswono, pihaknya akan menaati proses hukum yang saat ini sedang berjalan, baik di KPK maupun kepolisian. Pihaknya juga mengapresiasi langkah KPK yang sudah bertindak profesional membuka kedok kasus suap yang ada di kementeriannya.

Agar kasus ini tidak terulang, pihaknya menerima masukan terkait impor daging ke depan. Cara yang mungkin dilakukan adalah adanya proses tender yang memungkinkan bisa diikuti oleh semua importir daging sapi. "Ini akan lebih transparan," tambahnya.

Terkait kewenangan melakukan impor daging sapi, Suswono menjelaskan bahwa hal tersebut adalah wewenang Kementerian Perdagangan meski dari enam kriteria importasi daging sapi, ada empat kriteria yang harus dijalankan bersama Kementerian Pertanian.

Untuk proses impor daging sapi, keputusan pertama diperoleh saat adanya rapat koordinasi dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perekonomian.

Setelah disepakati, perusahaan importir itu masing-masing mengajukan surat impor daging sapi ke Kementerian Perdagangan. Nah, surat ini juga akan diteruskan ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk diverifikasi.

Selanjutnya, Kementerian Perdagangan juga akan melakukan verifikasi soal pengalaman importasi daging kepada masing-masing perusahaan selama empat semester terakhir. Jika beres semua, importasi ini baru bisa dilakukan.

"Intinya, setelah mendapat importasi terdaftar dari Kementerian Perdagangan, baru ke Kementerian Pertanian. Mereka akan dapat kapasitas dan alokasi daging impornya. Nanti baru mereka impor," tambahnya.

Karena itu, dia membantah ada keterlibatan dalam dugaan kasus suap impor daging sapi ini. "Soal teknis ini, saya tidak menguasai betul. Soalnya sudah dikuasakan ke Dirjen Peternakan Hewan. Sudah diklasifikasikan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

    AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

    Whats New
    Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

    Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

    Whats New
    Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

    Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

    Whats New
    Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

    Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

    Whats New
    Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

    Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

    Whats New
    Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

    Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

    Whats New
    Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

    Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

    Whats New
    Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

    Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

    Whats New
     IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

    IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

    Whats New
    Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

    Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

    Whats New
    Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

    Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

    Whats New
    OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

    OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

    Whats New
    Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

    Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

    Whats New
    AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

    AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

    Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com