Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Nikmati Harga

Kompas.com - 08/02/2013, 02:26 WIB

Tahun ini jatah impor sapi bakalan di Lampung juga dibatasi, yaitu hanya 90.000 ekor. ”Kondisinya hampir serupa tahun lalu. Kuotanya dibatasi. Padahal, daya tampung penggemukan sapi sedikitnya 120.000 ekor,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Setiato.

Sementara itu, Ketua Kadin Bidang Ketahanan Pangan Franciscus Welirang mengatakan, terjadinya praktik kartel merupakan akibat dari kebijakan intervensi pemerintah yang tidak memberikan pedoman/standar produk yang tepat kepada pelaku usaha. Standar diserahkan kepada swasta sehingga swasta bisa menentukan sendiri.

Menurut Franky, panggilan Franciscus, Indonesia mengimpor kedelai dengan harga murah karena kedelai yang diimpor masuk kualitas 3, untuk pakan ternak. Kedelai untuk pakan ternak ini harganya diadu dengan kedelai petani. ”Ya jelas saja kalah bersaing. Begitu juga tidak ada standar dalam kualitas tebu,” katanya.

Anggota Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3EI) Kadin Ina Primiana mengatakan, harga komoditas lokal lebih tinggi dari impor. Hal ini menunjukkan adanya ketidakefisienan pada rantai pasok. (JON/MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com