Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggu Pagi di Victoria Park

Kompas.com - 25/03/2013, 08:32 WIB

Oleh Erwin Edhi Prasetya

HONGKONG di hari Sabtu dan Minggu sedikit banyak bercita rasa Nusantara. Semakin terasa jika mengunjungi Victoria Park. Ada yang menyebut taman di tengah kota itu sebagai Kampung Jawa. Suhu udara yang sejuk berkisar 18 derajat celsius tak menyurutkan langkah buruh migran Indonesia mengunjungi Victoria Park, Hongkong, Minggu (3/3/2013) lalu. Mereka mengenakan jaket tebal, syal, penutup kepala, sarung tangan, dan sepatu boot tinggi. Trendi gaya berpakaian mereka. Tak kalah dengan kaum warga Hongkong.

Hongkong memang memiliki keunikan sendiri tentang kisah buruh migran Indonesia. Sabtu atau Minggu adalah hari yang selalu dinantikan para perantau itu. Mereka mendapat libur kerja sehari, biasanya Sabtu atau Minggu. Di satu hari libur itulah, mereka dapat lepas mengekspresikan diri.

Victoria Park di Causeway Bay hingga kini masih menjadi ruang publik terfavorit bagi buruh migran Indonesia di kala libur. Tak sekadar menjadi tempat berkumpul dan bersantai, taman kota itu juga adalah panggung berekspresi.

Komunitas-komunitas buruh migran memanfaatkan taman yang dibuka tahun 1957 itu untuk berbagai kegiatan. Komunitas dancer berlatih gaya-gaya baru, komunitas fashion memamerkan mode pakaian yang sedang tren, ataupun mereka yang datang sekadar berkumpul dan ngobrol melahirkan suasana guyub ala pedesaan Indonesia. Di tengah modernitas Hongkong, keramahtamahan mereka tak memudar.

Kampung Jawa

Suasananya seolah terasa seperti di Tanah Air ketimbang di Hongkong. Mereka berbincang akrab berbahasa Indonesia ataupun Jawa dengan dialek khas daerah asal masing-masing. Banyak buruh migran di Hongkong berasal dari daerah-daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tak heran, Victoria Park mendapat julukan ”Kampung Jawa”.

Adistira (30), anggota komunitas Virgin Dancer, menuturkan, setiap Minggu anggota Virgin Dancer selalu berkumpul dan berlatih tari modern di Kampung Jawa itu. Taman dengan banyak bunga warna-warni dan pepohonan itu dirasakan sebagai tempat paling nyaman untuk berkumpul.

”Komunitas ini bersifat kekeluargaan untuk mengisi waktu libur agar tidak terbuang sia-sia. Biar tetap happy dan enggak stres,” ujar pekerja asal Blitar, Jawa Timur, ini.

Menurut Meli (35), asal Lampung yang juga penggagas Virgin Dancer, komunitas ini dibentuk untuk memperkuat ikatan persaudaraan antarburuh migran, selain juga sebagai wadah menyalurkan hobi. Anggota bebas berkreasi tarian modern ataupun menyanyi. ”Daripada libur pergi ke diskotek atau ke mal, kan, buang-buang uang,” ujar Meli yang telah bekerja di Hongkong selama 10 tahun.

Di bawah pohon rindang di Victoria Park hari itu, komunitas lain, Communication Club, berkumpul dan berdiskusi. Beralaskan terpal plastik tipis, komunitas jurnalis warga yang beranggotakan 20-an orang ini berdiskusi soal penulisan berita.

”Biasanya kami menulis berita kegiatan-kegiatan pengajian. Kami masih belajar,” tutur Yulia Cahyaningrum, anggota Communication Club, asal Ngawi, Jawa Timur.

”Fashion show”

Lain lagi dengan Nathasha (25), asal Purworejo, Jawa Tengah, yang menggemari mode. Ia dan penggemar fashion biasanya berkumpul di Victoria Park untuk memamerkan mode yang sedang tren, dari kasual sampai gaun malam.

Tidak segan-segan mereka mengeluarkan uang ribuan dollar Hongkong untuk belanja pakaian dan riasan. ”Kan, masih single. Uangnya dipakai sendiri, tapi tetap bisa nabung,” ujar pekerja rumah tangga yang berpenghasilan 3.900 dollar Hongkong sebulan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Rilis
Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Whats New
5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

Spend Smart
Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

Whats New
Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com