Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Kereta Supercepat tapi Mahal

Kompas.com - 03/04/2013, 11:35 WIB
Fikria Hidayat

Penulis

Pada 23-27 Maret 2013, PT KAI mengirim 105 karyawan berprestasi untuk mengikuti studi banding ke Beijing dan Shanghai, China. Karyawan yang dikirim mulai dari pemeriksa rantai gerbong, pemeriksa rel, masinis, mekanik, pegawai tiket, satpam, supervisor, hingga manajer. Berikut catatan Kompas.com yang mengikuti perjalanan studi mereka.

(Bagian 3-Habis)

BEIJING, KOMPAS.com — Tidak ada bunyi berderit ketika kereta peluru supercepat atau China Railway High-Speed (CRH) melakukan deselerasi sesaat memasuki Stasiun Hong Qiao di Shanghai. Jalan layang bebas hambatan terlihat mengurai bertingkat tiga saat melewati persimpangan.

Lima jam perjalanan sejauh 1.318 kilometer dari Beijing ke Shanghai sangat tidak terasa. Banyak pengalaman yang didapat rombongan studi banding mulai dari berangkat hingga sampai di Shanghai. Mulai dari infrastruktur, sistem pelayanan, hingga teknologi.

Farial, pemeriksa rel dari Divre II Padang, jadi sadar mengenai pentingnya jalur perlintasan kereta yang steril dan bebas hambatan. Semua demi kecepatan dan keamanan kereta. "Tapi entah bagaimana caranya petugas kereta di China memeriksa rel yang panjangnya ribuan kilometer, kalau saya biasa memeriksa manual dengan berjalan kaki, jalur rawan longsor dan pohon tumbang," ujarnya.

Pemerintah China memang berkomitmen membangun jalan layang khusus untuk menunjang keamanan kereta peluru. Sebab, gangguan sedikit saja bisa sangat fatal, akan mengakibatkan kecelakaan maut.

Hal lainnya yang disadari betul yaitu rangkaian gerbong dilengkapi sarana termutakhir. Jika ingin melihat kebersihan kereta, tengok langsung toiletnya. Benar saja, toilet bekerja otomatis dan terlihat bersih. Catatan, cuma ada satu toilet di Beijing South Railway Station yang jorok, bau pesing, dan terisi puntung rokok.

Soal keamanan di dalam gerbong, belum ada laporan gangguan yang pernah diberitakan. Sepanjang perjalanan di dalam gerbong malah tidak terlihat satu pun polisi khusus KA berseragam ala militer dan kondektur laki-laki. "Ke mana para polsuska dan kondektur?" tanya anggota rombongan studi. Yang ada hanya para pramugari cekatan, tegas, dan disiplin melayani penumpang.

Para pramugari itu bekerja sekaligus sebagai pramusaji dan kondektur yang memeriksa tiket penumpang. Setiap gerbong memiliki seorang wanita lain yang setia bertugas penjaga kebersihan. Seusai memungut sampah, dia kembali ke posisi siap berdiri di ujung gerbong di samping mesin penyaji air gratis untuk penumpang.

Terpintas di mulut Farial sulitnya menerapkan kehebatan kereta peluru di Indonesia. Namun, setidaknya rombongan studi memiliki semangat untuk berubah dan membuka wawasan bagaimana sebenarnya perkembangan dunia perkeretaapian di luar negeri.

Khususnya China, negara komunis ini pada 22 Desember 2012, telah menoreh sejarah baru membangun rute kereta listrik terpanjang di dunia, yaitu dari utara Ibu Kota Beijing menuju selatan di Guangzhou sejauh 2.298 kilometer. Kereta yang digunakan masih CRH dengan kecepatan 300 kilometer per jam.

Kereta magnet

Perjalanan dengan kereta peluru CRH begitu nyaman. Namun, ongkos yang harus dibayar penumpang relatif tinggi. Harga tiket Beijing-Shanghai 553 yuan atau sekitar Rp 867.000. Itulah faktanya, "Kereta itu sebenarnya (ongkosnya) mahal," kata Direktur Keuangan PT KAI, Kurniadi Atmosasmito, di sela mendampingi rombongan studi.

Kepada rombongan studi, Kurniadi menerangkan bahwa PT KAI saat ini tengah melakukan investasi besar-besaran. Untuk pembangunan kereta api sampai 2018 menelan dana Rp 15 triliun. "Yang seumur hidup kereta api tidak pernah meminjam uang, kali ini meminjam, kenapa? karena untuk pertumbuhan," ujarnya.

Dana tersebut tidak seberapa jika dibandingkan dengan pembangunan kereta magnet supercepat atau Shanghai Maglev Train pada 2003 yang menelan dana Rp 12 triliun. Kereta dibangun oleh dua perusahaan patungan dari Jerman, sedangkan jalur dibangun oleh perusahaan lokal.

Di pengujung perjalanan studi banding, karyawan PT KAI menjajal kereta magnet tersebut dari Stasiun Long Yang Shanghai menuju Bandara Internasional Pudong dengan harga tiket 50 Yuan atau Rp 70.000.

Saat rombongan mencoba, kereta magnet ini melesat dengan kecepatan 300 kilometer per jam. Ke bandara dengan jarak 31 kilometer ditempuh dalam waktu 6 menit. Jika menggunakan bus, maka perjalanan memakan waktu normal 30 menit.

Tour leader, Hendy Hantoyo, mengatakan bahwa pemerintah China sebenarnya akan membangun lebih banyak lagi kereta magnet ini di Shanghai. Namun, karena dana yang dibutuhkan sangat besar, kereta magnet, sementara ini hanya ada untuk rute stasiun di kota menuju bandara.

Kereta magnet mendengung. Saat memulai keberangkatan, akselerasinya sangat cepat lalu melaju tanpa hambatan mengantar rombongan studi banding ke bandara untuk pulang kembali ke Indonesia. (Habis)

Baca juga:


Lihat foto lengkap di:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com