Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Kualanamu Terhambat Lahan

Kompas.com - 09/04/2013, 03:29 WIB

Medan, Kompas - Pembebasan lahan hingga kini masih menjadi kendala utama dalam penuntasan proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara. Akses jalan bandara belum tuntas karena masih terkendala pembebasan lahan sepanjang 800 meter. Molornya penyelesaian proyek tersebut menyebabkan investasi proyek yang didanai APBN itu terganggu.

Pelaksana Tugas (Plt) Harian General Manager Polonia Slamet Samiadji, kepada wartawan, di Medan, Senin (8/4), mengemukakan, kendala pembebasan 800 meter itu mencakup 45 keluarga. Masalah aksesibilitas berimbas pada penyelesaian keseluruhan proyek Bandara Kualanamu. Padahal, PT Angkasa Pura II sudah mengeluarkan investasi sekitar Rp 4 triliun untuk pembangunan bandara.

”Investasi yang demikian besar terhambat oleh ketidaklancaran penyelesaian sarana umum jalan dari dan menuju ke Kualanamu. Pembebasan tanah merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah Deli Serdang,” ujarnya.

Persoalan di Kualanamu terletak pada belum tuntasnya jalan akses. Akses yang sudah siap sepenuhnya baru akses kereta api rute Medan-Bandara Kualanamu yang menampung penumpang 1,2 juta-1,3 juta orang per tahun.

Bandara Kualanamu dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia, Medan. Penyelesaian Bandara Kualanamu sudah beberapa kali molor. Semula, proyek itu ditargetkan tuntas akhir 2012, lalu diundur menjadi akhir Maret 2013. Terakhir, penyelesaian Bandara Kualanamu diundur menjadi Agustus 2013. Sementara itu, kontrol penerbangan di Kualanamu untuk pesawat yang mendarat di Polonia yang dijadwalkan mulai Februari 2013 juga tertunda karena terkendala peralatan, yakni pasokan pendingin ruangan belum merata sehingga mengganggu operasional.

Bandara baru itu disiapkan menjadi bandara dengan terminal tunggal terbesar di Asia Tenggara. Bandara baru dengan lahan seluas 1.365 hektar (ha) itu memiliki kapasitas 8,1 juta penumpang per tahun. Landasan pacu berukuran 3.750 x 60 meter itu mampu menampung pesawat terbesar A380. Adapun luas terminal 118.930 meter persegi, luas gudang kargo 13.000 meter persegi, dengan kapasitas pergerakan kargo ditargetkan 65.000 ton per tahun.

Kapasitas itu jauh melebihi Bandara Polonia yang dirancang hanya untuk 900.000 penumpang per tahun, namun pada tahun 2012 sudah menampung 7,9 juta orang akibat membeludaknya penumpang. Bandara seluas 144 ha itu memiliki landasan pacu 2.900 x 45 meter yang maksimum menampung pesawat Boeing 747. Luas terminal 13.811 meter persegi dan gudang kargo seluas 2.140 meter persegi.

Slamet menambahkan, pergerakan pesawat, penumpang, dan kargo di Bandara Polonia semakin tumbuh pesat. Pertumbuhan penumpang tahun 2012 di Bandara Polonia mencapai 7,9 juta orang atau naik 12,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan pergerakan kargo mencapai 50.889 ton atau naik 8,05 persen. (LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com