Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Boston Guncang Wall Street

Kompas.com - 16/04/2013, 07:30 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Ledakan mematikan di Boston dan pertumbuhan ekonomi China yang mengecewakan mengguncang saham-saham di Wall Street,  Selasa (15/4/2013) waktu setempat.

Di tengah penjualan saham-saham komoditas seperti minyak dan emas, Dow Jones Industrial Average jatuh 265,86 poin (1,79 persen) menjadi 14,599.20.

Indeks S&P 500 turun 36,49 poin (2,30 persen) menjadi 1.552,36, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 30,64 poin (1,94 persen pada 1.546,58.

Setidaknya dua orang tewas dan 23 orang terluka ketika dua ledakan terjadi di dekat garis finis lomba lari "Boston Marathon" sekitar satu jam sebelum pasar saham ditutup.

"Para penjual bereaksi terhadap berita tersebut dengan mendorong ekuitas ke posisi terendah baru," kata para analis Briefing.com.

Indeks S&P 500 turun sekitar 14 poin dari kemerostannya 36,49 poin, atau 38 persen dari kerugian hari itu, setelah ledakan terjadi.

Namun Wall Street sudah di bawah tekanan sejak bel pembukaan setelah China melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)-nya melambat menjadi menjadi 7,7 persen pada kuartal pertama tahun ini dari 7,9 persen pada kuartal sebelumnya.

Angka itu jauh di bawah ekspektasi para analis sekitar 8,0 persen, sehingga memperbarui kekhawatiran tentang perlambatan di mesin ekonomi global tersebut.

Data AS menunjukkan perlambatan yang lebih besar dari perkiraan pada kegiatan manufaktur di negara bagian New York, April, dan penurunan kepercayaan pengembang perumahan menambah kekhawatiran tentang pertumbuhan.

"Indikasi awal bahwa data ekonomi April masih relatif lemah mengecewakan," kata analis Deutsche Bank dalam sebuah catatan penelitian.

Kenaikan laba kuartalan Citigroup dan dua pengumuman M&A (merger dan akuisisi) besar -- tawaran DISH Network 25,5 miliar dollar AS untuk Sprint Nextel dan Thermo Fisher 13,6 miliar dolar AS untuk pengambilalihan Life Technologies -- gagal untuk menggoyahkan para penjual. Citigroup naik 0,2 persen setelah laba kuartal pertamanya mengalahkan perkiraan para analis.

Penyedia televisi satelit Dish Network turun 2,3 persen setelah mengusulkan merger 25,5 miliar dollar AS merger dengan operator nirkabel Sprint yang naik 13,5 persen.

Sementara saham-saham penambang emas melorot setelah harga emas terus menurun. Goldcorp dan Newmont Mining keduanya jatuh 6,7 persen, dan Barrick Gold merosot 12,6 persen.

Penurunan lainnya pada harga minyak sekitar dua dollar AS mengirim saham energi berjatuhan. ConocoPhillips kehilangan 3,6 persen, Chevron memyerah kembali 2,8 persen dan ExxonMobil turun 2,8 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com