Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pariwisata, Sampah di Bali Terus Dikurangi

Kompas.com - 15/05/2013, 18:12 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver hari Rabu (15/5/2013)  menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk., untuk bersama-sama meningkatkan upaya mengurangi jumlah sampah di pantai Bali.

Upaya ini dilakukan sebagai salah satu usaha untuk terus mengembangkan industri pariwisata Indonesia, sekaligus mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Erich Rey, dan CEO Quiksilver South East Asia, Paul Hutson, menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan CEO Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.

MOU ini secara resmi menambahkan maskapai Garuda Indonesia menjadi mitra ketiga dalam program Bali Beach Clean Up (BBCU).

Itu merupakan program yang pertama kali dibentuk tahun 2008 oleh Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan Quiksilver untuk membantu menangani salah satu masalah utama di Bali, yaitu jumlah sampah yang terus meningkat.

Di tahun 2013 saja, BBCU telah mengumpulkan kurang lebih 1 juta kg sampah dari lima pantai di Bali, Kuta, Jimbaran, Legian, Seminyak, dan Kedonganan. Sehingga sejak program ini dimulai tahun 2008, total sampah yang sudah dikumpulkan sebanyak 14 juta kg.

Melalui kemitraan yang erat dengan Bendesa Adat Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan, BBCU telah berkembang menjadi sebuah program harian, dengan 74 kru pembersih pantai yang setiap hari membersihkan 9,7 km garis pantai yang paling ramai di Bali.

Dalam program ini, CCAI dan Quiksilver menginvestasikan 4 buah traktor, 3 buah truk, dan menempatkan lebih dari 300 buah tong sampah.

Salah satu bentuk nyata dari keberhasilan program ini adalah kondisi pantai yang semakin bersih kemudian mengundang kembali penyu untuk datang ke pantai dan meletakkan telur-telur mereka.

Atas dasar itulah, BBCU kemudian mendukung Bali Sea Turtle Society yang sejak tahun 2008 telah merawat dan melepaskan lebih dari 50.000 anak-anak penyu kembali ke habitatnya di Pantai Kuta.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap untuk terus bisa membawa pengaruh signifikan dalam usaha pengurangan sampah di pulau Bali. Upaya kami memang masih sangat kecil jika dibandingkan dengan masalah lingkungan yang ada di nusantara, namun kami berharap program Bali Beach Clean Up ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain yang ingin mendatangkan perubahan bagi lingkungan di area di mana mereka beroperasi," Erich Rey.

"Melalui penandatanganan MOU dari Bali Beach Clean Up, yang akan segera diikuti oleh festival lingkungan yang kami sebut sebagai Bali Big Eco Weekend tanggal 22 Juni nanti, kami, bersama-sama dengan Coca Cola Amatil Indonesia dan Garuda Indonesia, telah menunjukkan komitmen kami yang tidak pernah berhenti dalam membentuk sebuah program CSR yang berkelanjutan. Dengan bekerja bersama-sama, kami percaya, tanggung jawab sosial kami sebagai perusahaan, pasti akan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan Indonesia secara keseluruhan," ujar Paul Hutson.

PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. pertama kali mengambil bagian dalam program Bali's Beach Clean Up pada bulan Desember 2012, dengan mendonasikan dua unit Beach Surf Rake yang dapat mengangkat berbagai jenis sampah dari atas pasir dengan instan, termasuk sampah seperti puntung rokok dan plastik kecil lainnya.

Pada tahun 2013, PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. Mendukung penuh dan menjadi partner dalam program ini, sebagai upaya untuk mendukung berbagai program pelestarian lingkungan.

Melalui kerja sama ini, Garuda Indonesia memberikan dukungan dana sebesar 80.000 dollar AS per tahun pada pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Sebagai salah satu â HUBâ dan destinasi terbesar kami dalam melayani penerbangan ke Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan berbagai tujuan domestik lainnya, Bali selalu menjadi destinasi dan tujuan wisata terpenting bagi Garuda Indonesia. Garuda Indonesia merasa terdorong untuk ikut serta dan ambil bagian dalam upaya pengembangan serta pelestarian alam pulau ini, dan karena alasan itulah, kami berkomitmen untuk selalu aktif melakukan berbagai program pelestarian lingkungan," kata Emirsyah Satar.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com