Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Datangkan Sapi Daerah ke Jakarta

Kompas.com - 17/07/2013, 14:51 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah melalui Bulog akan mendatangkan sapi domestik untuk memenuhi kebutuhan pasar di DKI Jakarta. Hal ini sebagai upaya untuk menekan harga daging sapi di Ibu Kota.

Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya sudah berkomitmen dengan peternak sapi daerah untuk bisa mendatangkan sapi daerah ke DKI Jakarta.

"Ada 200 ekor yang akan dikerjasamakan dengan Bulog dan itu akan kita jual antara Rp 70.000- Rp 75.000 per kg," kata Sutarto saat ditemui di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Sutarto mengklaim mendapat komitmen dari peternak sapi khususnya dari Lampung hingga Jawa Timur. Pihaknya juga akan mendatangkan sapi daerah, khususnya daerah-daerah yang merupakan sentra ternak sapi.

Bulog memperkirakan kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta sekitar 50.000 ton setahun. Khusus Ramadhan ini, ada kenaikan permintaan kebutuhan sekitar 10 persen menjadi sekitar 55.000 ton. "Itu hanya untuk DKI Jakarta," ujar Sutarto.

Saat ini, pihaknya sedang fokus menanti sekitar 3.000 ton daging sapi impor yang akan masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok. Dari total daging itu, baru sekitar 16 ton yang sudah masuk pasar.

Namun, saat ditanya, apakah daging sapi impor tersebut bisa menekan harga hingga Rp 75.000 per kg, Sutarto enggan menjelaskannya. Termasuk kemungkinan Bulog menjadi pengimpor daging sapi tambahan lagi setelah pemerintah resmi mengumumkan rencana impor daging sapi tambahan. "Itu yang menghitung pemerintah. Kita akan konsentrasi di 3.000 ton ini dulu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com