Pelemahan terjadi lantaran maraknya aksi jual, terutama oleh investor domestik. Di sisi lain, memerahnya indeks akhir pekan ini juga terimbas oleh bursa regional yang ditutup bervariatif, dan cenderung memerah.
Total saham yang ditransaksikan mencapai 3,3 miliar, senilai Rp 3,6 triliun. Kondisi ini relatif sepi jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya, yang nilai transaksi bisa mencapai sekitar Rp 5 triliun-Rp 6 triliun.
Dari 10 indeks sektoral, hanya tiga yang mencatatkan penguatan yaitu agribisnis (0,33 persen), infrastruktur (0,71 persen), dan keuangan (0,51 persen). Selebihnya,indeks sektoral memerah, dengan pemimpin pelemahan adalah sektor properti (-1,79 persen).
Saham-saham yang menjadi top gainers adalah IBST (7,50 persen), SUPR (3,40 persen), UNTR (1,54 persen), BBCA (1,47 persen), SUPR-W (9,67 persen), dan PGAS (2,65 persen).
Adapun yang menjadi top losers adalah MAPI (-9,23 persen), PTBA (-4,82 persen), GGRM (-0,67 persen), LPCK (-3,37 persen), HEXA (-3,84 persen), dan AMFG (-2,53 persen).
Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup bervariasi. Berikut bursa-bursa di kawasan ini :
Shanghai Composite -- 2.010,85 (-0,51 persen)
Hang Seng Hong Kong -- 21.968,95 (0,31 persen)
KLSE Malaysia -- 1.807,61 (-0,04 persen)
Nikkei Jepang -- 14.129,98 (-2,97 persen)
NZ50, New Zealand -- 4.581,99 (0,11 persen)
Strait Times Singapura -- 3.236,10 (0,01 persen)
KOSPI Korea -- 1.910,81 (0,06 persen)
Taiwan Weighted -- 8.149,40 (-0,17 persen)