Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TMLI Targetkan Investasi dari Belanja Modal Senilai Rp 1 Triliun

Kompas.com - 23/08/2013, 23:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi jiwa PT Tokio Marine Life Insurance (TMLI) menargetkan investasi dari belanja modal sebesar Rp 1 triliun hingga akhir 2014. Demikian dikatakan Soebagio Iman saat membuka kantor pemasaran di Jakarta, Senin (19/8/2013) dan Bali, Jumat (23/8/2013).

"Angka ini terus meningkat dari target hingga akhir tahun sebesar Rp 300 miliar," kata Chief Marketing Officer (CMO) TMLI, Soebagio Iman saat pembukaan kantor pemasaran, Jumat (23/8/2013).

Soebagio mengatakan investasi tersebut termasuk untuk memperbanyak kantor pemasaran sekaligus kantor agen sebanyak 20 kantor pada akhir 2013 dan menambah enam kantor pada pertengahan 2014.

Dia mengatakan investasi bisnis dalam industri asuransi relatif besar atau padat modal dan berjangka panjang. "Industri asuransi ini kan sampai delapan hingga 10 tahun baru ’break event point’ (balik modal), jadi harus terus komitmennya dan jangan ’hengkang’," katanya.

Dia juga menargetkan hingga 10 tahun ke depan, jumlah agen diharapkan mencapai 14.000 agen, sementara sampai akhir 2013 hanya 2.200 agen.

Selain itu, investasi untuk belanja modal (capital expenditure) tersebut juga termasuk untuk investasi informasi teknologi dengan diciptakannya akses asuransi melalui internet (direct to customer) yang mencapai Rp 30-50 miliar.

"Melalui ’direct to customer’, pemegang polis tidak perlu repot-repot menyiapkan berkas karena semuanya ada di sistem," katanya.

Dia mengatakan dengan adanya ’direct to customer’, pihaknya menargetkan pemegang polis pemula karena disosialisasikan melalui media sosial dan televisi.

Saat ini, Soebagjo juga akan menargetkan pemegang polis dari menengah bawah yang sebelumnya hanya diisi rata-rata oleh kalangan menengah atas pada saat perusahaan asuransi tersebut masih bernama Malaysia Assurance Alliance (MAA).

Hingga saat ini, jumlah pemegang polis TMLI mencapai 16.000 pemegang polis. Menurut dia, penetrasi asuransi bagi masyarakat Indonesia masih relatif kurang karena pangsa pasarnya belum mencapai lima persen, artinya hanya 11 juta orang yang memegang asuransi individu dari total sekitar 200 juta penduduk.

"Enggak sampai lima persen, berbeda dengan negara-negara Asia lainnya, seperti Singapura, Korea dan Jepang yang 90 persen masyarakatnya paling tidak memegang satu asuransi individu," katanya.

Soebagio mengatakan pihaknya juga akan mengakuisisi tiga perusahaan di bawah bank untuk menambah penetrasi asuransi tersebut. "Bank kan sudah ada nasabahnya, jadi kami mudah untuk menawarkan produk-produk asuransi kepada mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com