Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,9 Persen

Kompas.com - 29/08/2013, 07:33 WIB

Pemain di pasar mengakui, berita pembelian kembali oleh emiten dan prediksi tingkat suku bunga acuan atau BI Rate akan naik membuat indeks saham berhasil berbalik arah dari terpuruk hingga 3 persen pada sesi pertama perdagangan.

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, mengungkapkan, ada tiga emiten BUMN yang siap melakukan pembelian kembali sahamnya. Namun, dia tidak dapat menyebutkan nama tiga emiten itu.

”Belum dapat kami ungkapkan kepada publik karena baru disampaikan laporan keterbukaan informasinya hari ini (kemarin),” katanya.

OJK pada Selasa (27/8) mengeluarkan aturan tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Aturan itu memperbolehkan emiten untuk melakukan pembelian kembali tanpa rapat umum pemegang saham.

Nurhaida menyebut kondisi selama tiga bulan terakhir, yaitu penurunan IHSG mencapai 23,9 persen, sebagai kondisi khusus. Hal tersebut juga dengan pertimbangan tekanan global dan domestik masih berlanjut dianggap menjadi kondisi lain yang memperbolehkan pembelian kembali.

Dari info yang berkembang di pasar, tiga emiten yang dimaksud Nurhaida adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Semen Indonesia Tbk, dan PT Bukit Asam Tbk. Namun, saat dikonfirmasi, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto mengaku bahwa pihaknya belum melaporkan rencana tersebut ke otoritas.

Sementara rupiah diproyeksikan di atas asumsi pemerintah. Dalam APBN-P 2013, rupiah diasumsikan Rp 9.600 per dollar AS. Pada RAPBN-P 2014, proyeksinya adalah Rp 9.750. Hari Rabu, kurs tengah BI sudah mencapai Rp 10.950, melemah dari posisi sebelumnya Rp 10.883 per dollar AS.

Proyeksi terakhir pemerintah adalah nilai rupiah pada tahun 2013 adalah Rp 10.200 per dollar AS dan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 10.000-Rp 10.500 per dollar AS. (las/cas/ben/idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com