Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Infrastruktur Meleset Jauh

Kompas.com - 05/09/2013, 10:16 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 di bidang infrastruktur diperkirakan bakal meleset jauh. Tren penyerapan anggaran kementerian terkait infrastruktur terus mengalami perlambatan.

"Setiap tahun anggaran infrastruktur bertambah tapi penyerapannya terus mengalami perlambatan," kata anggota Komisi V DPR Yudi Widia Adiana, Kamis (5/9/2013). Sebagai contoh, dia menyebutkan alokasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum pada 2013 mencapai Rp 83,33 triliun tetapi pada kuartal pertama 2013 baru tercatat penyerapan Rp 20,4 triliun atau 24,5 persen pagu.

Kementerian Perhubungan, lanjut Yudi, dengan pagu anggaran Rp 35 triliun, baru mencatatkan realisasi 17,6 persen senilai Rp 6,2 triliun. Pada periode yang sama pada 2012, realisasi tercatat mencapai 20,5 persen.

Perlambatan penyerapan anggaran juga terjadi di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Yudi menyebutkan kementerian ini mencatatkan penyerapan terkecil, karena per Agustus 2013 baru menyerap Rp 269 miliar atau 10,7 persen dari pagu anggaran Rp 2,51 triliun. Setali tiga uang, Kementerian Perumahan Rakyat baru mencatatkan penyerapan 16,8 persen senilai Rp 792 miliar dari pagu Rp 4,72 triliun.

Serapan belanja modal juga turun

"Sebagian besar dibawah 20 persen, bahkan belanja modal serapan hanya 17,7 persen senilai Rp 34 triliun dari pagu APBN-P 2013 Rp 192,6 triliun," kata Yudi. Dia pun menambahkan realisasi belanja modal pada tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2012. Yudi menyebutkan, pada 2012 belanja modal di semester pertama mencapai 18,2 persen.

"Bagaimana kita bisa memperbaiki daya saing infrastruktur kita di dunia, kalau anggaran yang disiapkan tetapi kinerja penyerapannya lamban," kecam Yudi. Menurut dia pemerintah belum sepenuhnya fokus mengejar ketertinggalan infrastruktur. Dia berpendapat pemerintah seharusnya lebih serius berkomitmen mengawal belanja modal.

Padahal, kata Yudi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus pemerintah selesaikan di bidang infrastruktur. Dari masalah jalan, pelabuhan, bandara, kereta api, sampai irigasi pertanian. "Pemerintah harus fokus membangun infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com